YEAYYY!!! UDAH 3K PEMBACAAA AJAAA XIXI.
Thank u teman teman semuaaa💘.Ohiya, btw. Aku mau minta tolong sama kalian, kalau misal aku post ditiktok tentang Caramel, Alexi, dan semua cast lainnya. Aku minta tolong sama kalian buat gak sebut nama RL nya merekaa yaa🙏 im so sorry guys, but this is just story. Jangan sampe mereka risih dan ga izinin aku pake mereka jadi visual ceritaku lagi. Kalian ngerti kan maksudku? kaya, i know kalian excited karna aku pake visual Indonesian, melokal. Tapi tolong hargain jugaa aku🙏 jangan sebut RL mereka kalau dilapak Caramel, Alexi dan yang lainnya. Terimakasih semuanya, love u💘!!!
• • • • • •
"Mel!" Caramel menoleh.
"Kenapa?"
"Balik sama gue ya, gue mau main kerumah Alvina sama Aprista." Caramel mengangguk me-iya kan ucapan Andin.
"Tapi kita balik dulu."
"Ngapain?"
"Ganti baju lah. Alvina udah duluan sama Aprista. Tadi gue nungguin lo keluar dari toilet." Jawab Andin.
"Oh, oke ayo!" Caramel menarik pergelangan tangan Andin sehingga keduanya berlari kecil dilorong sekolah menuju parkiran.
"Mel, gue tunggu di mobil aja ya? lo masuk sendiri ganti baju. Buruan sana."
"Enak aja lo! ikut masuk."
Andin berdecak sebal, lalu keluar dari mobilnya. Berjalan mengikuti Caramel dari belakang.
"Ibu, ayah, Darren mana?" tanya Andin. Matanya celingukan mencari keberadaan orang tua dan juga adik Caramel.
"Enggak tau Din. Kan gue baru balik." Andin mengangguk lalu terkekeh. "Ohiya, gue lupa."
Andin duduk di sofa tamu. Caramel melangkahkan kakinya memasuki satu kamar yang dekat dengan ruang tamu.
"Ngapain lo?" Tanya Darren ketus.
"Dih, nyolot banget! gue cuma mau tanya, mana ibu sama ayah?"
"Kerumah nenek." Jawab Darren. Caramel mengangguk paham, lalu duduk disebelah Darren.
"Dar, didepan ada Andin." Bisiknya tepat dihadapan telinga Darren. Darren tersenyum senang lalu menoleh. "Wah calon gue tuh." Jawabnya bangga.
"Dih, dia udah pacaran sama Rafael."
"Kak El?" tanyanya bingung.
Caramel berdehem sebagai jawaban. Ia bangkit dari duduknya. Melangkahkan kaki mungilnya keluar kamar, menemui Andin yang masih setia duduk di sofa.
Andin melebarkan matanya saat melihat Caramel yang belum berganti pakaian.
"Lo kok belum ganti sih!?"
"Tadi dari kamar Darren dulu." Jawabnya sembari nyengir, kemudian dengan tanpa dosa ia berlari kecil meninggalkan Andin.
Andin memutar bola matanya malas. Temen gue emang gak ada yang bener. Gumamnya.
"Haii kak Andin cantik." Sapa Darren seraya duduk disebelah Andin.
"Hai Dar."
![](https://img.wattpad.com/cover/275170795-288-k872862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA [REVISI]
De Todo"Terhalang restu orang tua memang sulit, tapi terhalang restu Tuhan jauh lebih sakit." -arra "Katanya jodoh ditangan Tuhan? eum.. Tuhan-mu, atau Tuhan-ku?" Cinta beda agama? hal yang sangat sulit untuk dijalani bukan? begitu juga dengan Caramel dan...