BERBEDA-19

549 44 6
                                    

Hmm, aku cepet bgt gasih up nya? lagi kejar part supaya cepet end hihi, soalnya dikit lagi PKL pasti sibuk dan susah buat nulis'(.

Btw, absen dulu sini kalian asal mana aja??

Masih semangat baca BERBEDA??

Udah vote belum? spam komen disetiap part yaa😻 dan jangan lupa share jugaa, udah????

Kalian boleh banget kalo mau spoiler part ceritaku yang seru disosial media, disnapgram boleh, jangan lupa tag akuu arraa.aaa_ dan ditiktok juga boleh bangettt!!!  gunakan #berbedastories dan tag wattpaders9.

Terimakasih semuanya yang selalu setia baca BERBEDA💘!!

LOVE U ALL😻.

H A P P Y R E A D I N G

"Tidak semua alur cinta beda agama menyedihkan. Ada kala dimana kita harus memandang semua arah, bukan hanya satu arah."
-Caramel Elfarie-

"Beda agama atau beda keyakinan bukan halangan bagi seseorang untuk mencintai. Asalkan mencintai dengan sewajarnya, suatu saat pasti tuhan menunjukan kepadamu kalau memang dia bukan untukmu. Dan tuhan, pasti merencanakan hal yang paling lebih terbaik."
-Alexi Ishikawa-

"Semangat pejuang LDR beda tuhan."
-Andin Trifti-

Alexi membuang nafas gusar, ia mencoba tenang untuk saat ini. Bagaimana bisa ia meninggalkan Caramel disini untuk jangka waktu yang panjang?

Alexi memejamkan matanya perlahan, mengingat momen indah saat Lani, ibunya masih berada disisinya.

Flashback on

"Ale, sini nak mama punya sesuatu buat kamu." Ujar Lani seraya menunjukkan sebuah paperbag kepada bocah usia 2tahun yang sedang bermain ditaman sebrang sana.

Ale dengan cepat berlari menghampiri Lani, senyumnya terukir sangat manis. (Senyum yang tidak pernah lagi ia tunjukkan pada siapapun setelah kehilangan ibunya).

"Ini buat Ale, anak ibu yang pintar dan gak pernah nakal." Ujar Lani kemudian menyerahkan paperbag tersebut kepada Ale.

"Makasih Ma," ucap Ale (tapi cadel gitu ya😩)

Lani mengangguk, Ale membuka paperbag tersebut kemudian mengeluarkan satu buah kotak berukuran kecil.

Tangannya terulur membuka kotak tersebut, tak lama bibirnya terukir sebuah senyuman bahagia, terdapat satu buah bingkai mini berisikan fotonya dengan Lani saat Ale berumur 3bulan.

"Ini buat Ale. Kalau suatu saat mama pergi ninggalin Ale, Ale bisa liat foto ini dan bayangin kalau mama masih ada disisi kamu, mama pergi tapi mama masih jagain kamu dari jauh." Ujar Lani sembari memeluk tubuh mungil anak lelaki kesayangannya.

"Mama enggak akan pelgi kan? mama maci mau cama aku kan?"

"Mama enggak janji, tapi mama selalu ada buat kamu. Umur kita kan diatur Tuhan, jadi kita enggak bisa minta apa-apa selain berdoa dan memohon umur panjang sama Tuhan."

BERBEDA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang