BERBEDA-18

549 40 8
                                        

Haii, yang nunggu aku up, udah up nih awas aja ga vote sama komen🤩,

jangan lupa share yaa, udah belum???

Apa kabar semuanya??

Dari daerah mana aja nih? sini absen dulu.

Oh iya, kalian boleh spoiler part-part menarik menurut kalian di sosmed, dan kalau mau post ditiktok jangan lupa gunakan #berbedastories dan tag @wattpaders9 yaa!!!

Kalau mau liat tentang visual-visual cerita ku, boleh cek tiktok ku jugaa!!!

Oh iya, teman-teman ada yang mau meranin rp cerita berbeda? kalo mau dm akuu yaa!! @arraa.aaa_ kalo rame dan banyak yg excited akuu buat rp merekaa, see u and thank u😻.

H A P P Y R E A D I N G.

Ale memarkirkan mobil yang tadi dipakai digarasi rumahnya. Rumah bernuansa putih dengan bentuk yang luar biasa mewah. Rumahnya terlihat besar dan rapi, tidak acak-acakan alias berantakan.

"Bi, papa mana?" tanya Ale pada seorang wanita yang diketahui bernama Ani— pembantu di rumah Ale.

"Eh, den udah pulang? tuan masih dikantor mungkin, soalnya belum pulang." Jawab Bi Ani sopan.

"Oh gitu, yaudah saya ke kamar ya dulu,"

"Iya den. Kalau mau makan atau butuh sesuatu panggil bibi aja ya." Ale mengangguk, bibirnya mengukir senyuman kemudian melenggang pergi.

Bi Ani bagi Ale adalah sosok ibu. Bukan hanya pembantu rumah tangga yang bekerja dirumahnya, melainkan sosok ibu yang selama ini hilang. Semenjak ada Bi Ani, Ale kembali merasakan kasih sayang seorang ibu.

Lani, ibu kandung Ale yang sudah pergi sejak Ale berusia 4tahun. Meninggalkan Ale dan Tirstan pergi untuk selamanya. Dulu..

Falshback on.

"Ma.." panggil Ale lembut, ia duduk dipinggir ranjang Lani.

"Mama harus sembuh ya, mama kan janji mau temenin Ale sampai Ale sekolah. Mama janji sama Ale mama mau main terus sama Ale." Ujarnya lirih, matanya berkaca-kaca namun ia berusaha menyembunyikan itu.

"A-ale j-janji s-sama mama y-ya. J-janji b-bakalan j-jadi anak y-yang baik. J-jangan nakal dan j-jangan nyusahin papa y-ya nak?" Ucap Lani terbata-bata, wajahnya pucat, tubuhnya kurus dan lemas.

Lani memiliki penyakit leukimia, sudah bertahun-tahun melaksanakan pengobatan dengan cuci darah namun tidak lekas sembuh atau membaik, keadaannya semakin parah dari setahun kemarin.

"Mama enggak boleh bilang gitu. Mama kan pasti sembuh dan mama bakalan main sama Ale lagi nanti."

"A-ale j-janji dulu s-sama mama k-kalau A-ale akan j-jadi anak baik d-dan p-pintar."

"Ale janji." Ujarnya, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah saat jantung Lani tak lagi terdengar berdetak.

Saat itu rasanya dunia Ale hancur begitu saja. Setengah jiwanya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Tidak ada lagi pelukan hangat dari Lani, tidak ada lagi cerita indah yang akan ia lalui bersama sang ibu.

Lani, tepat di hari Minggu, 25 Juni 2008. Meninggal dunia karena penyakin leukimia yang dideritanya.

Flashback off.

BERBEDA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang