|| Empers Of Heart 1 ||

10.1K 649 41
                                    

Tidak ada yang tahu, apa yang terjadi esok nanti. Kematian, jodoh, dan rezeki telah diatur Sang Pencipta. Semua berjalan sesuai takdir masing-masing yang tertulis.

Kata orang, cinta itu bisa membuat kita menjadi bahagia. Dan kata orang, cinta itu bisa membuat hidup kita juga gila.

Sebenarnya, definisi cinta sangatlah sederhana. Cukup ikhlaskan jika tidak dapat bersanding bersama. Dan bahagia ketika takdir menyatukan dengan dia.

Jangan terlalu berlebihan dalam mencintai ciptaan-Nya. Karena kita tahu, mungkin cinta itu bisa berubah menjadi benci, bukan? Begitu sebaliknya.

Cukup cintai dia sewajarnya.

Salam, Prajurit Bangsa yang tengah mengalami fase asmara.

Empers Of Heart

Suara derap kaki terdengar. Beberapa pria dengan samaran cat loreng di wajah mereka berjalan melewati pepohonan lebat tanpa sedikitpun suara yang terdengar. Senapan panjang mereka todongkan ke segala penjuru hutan.

"Jaguar satu, masuk! Jaguar satu, masuk! "

Panggil seorang pria di balik transisi komunikasi yang dia genggam.

"Disini Jaguar satu.. disini Jaguar satu"

"Sandera telah ditemukan? "

Kedua mata tajamnya menatap sekitar. Tiba-tiba, matanya menatap ke sebuah rumah tua.

"Izin menjawab, sandera telah ditemukan. Saya ulangi, sandera telah ditemukan di belakang kolam. Mereka disekap dan ada beberapa luka lebam di tubuh mereka. Mohon petunjuk"

"Bebaskan sandera tanpa perlawanan.. saya ulangi, bebaskan sandera tanpa perlawanan! "

Dengan senyap, dia beserta beberapa anggota lain, menyusup menuju tempat penyekapan. Tampak di depan, dua orang bersenjata lengkap tengah berjaga-jaga.

"Tiger satu.. Tiger satu. Izin melakukan pembasmian"

"Izin diterima. Lakukan pembasmian dengan senyap. Saya ulangi, lakukan pembasmian dengan senyap! "

Kedua mata hitamnya menatap dia anggotanya yang telah memulai aksi. Mereka menyekap dua penjaga itu dari belakang hingga pingsan. Setelah itu, mereka diletakkan di balik semak-semak.

Pria itu menoleh ke belakang. Lalu, memberikan isyarat untuk segera maju ke depan. Mereka berjalan dengan cepat tampa ada sedikitpun suara.

Tiga sandera telah ditemukan. Salah satu diantara mereka adalah Intelejen Polisi yang hilang beberapa bulan yang lalu. Sedangkan dua lainnya, seorang reporter televisi.

"Piton, Wolf, lakukan penyelamatan sandera! Saya dan Leon akan back up kalian" perintah pria itu sambil menodongkan senjatanya ke segala arah.

Doorrr

Sayangnya, musuh telah mengetahui gerakan mereka. Adu tembak pun tidak bisa dihindari. "Segera pergi ke titik penjemputan!!! Saya akan mem-back up kalian!! "

Doorrr

Doorrr

Doorrr

“Go!! ”

“Go!! ”

“Go!!! ”

Dengan cepat, mereka semua berlari. Bersama para sandera yang berhasil diselamatkan. Sesekali, mereka membantu pria itu melawan musuh yang cukup banyak.

Doorrr

"Lettu Arif!! " teriak pria itu sambil sesekali membidik lawan. Dengan cepat, dia berlari menuju pria yang bernama Arif itu.

"C-cepat p-pergi! Ting-galkan s-aya.. " perintah Arif dengan terbata-bata. Pria itu menggeleng cepat.

"Kita akan pulang bersama-sama! "

Doorrr

"Fox, bawa Leon sekarang! " perintah pria itu sambil sesekali membidik musuh. "Tapi- "

"Cepat!! Ini perintah!!! " tegas pria itu.

Dengan cepat, dia menggendong Arif dari belakang menuju helikopter yang telah menunggu mereka.

Doorrr

Doorrr

Doorrr

"Tiger, ayo!! " teriak salah satu anggota di ambang pintu helikopter. Dengan cepat, pria itu berlari menuju helikopter tersebut.

Doorrr

"Arrrggghhh"

Peluru itu menancap di lengan kanannya. Membuat pria itu mengerang kecil. Sesekali dia menarik pelatuk ke arah musuh.

Helikopter mulai naik. Dengan satu lompatan, pria itu berhasil masuk ke dalam kendaraan tersebut. "Ledakkan pulau ini!! Musuh terlalu banyak!!! " perintah pria itu dengan tegas.

Boommm

Suara ledakkan itu terdengar begitu jelas. Kini, pulau itu telah terbakar bersama dengan musuh yang masih di dalam sana.

"Arif.. " ucap pria itu sambil memangku kepala sahabatnya.

"Saya mohon, bertahanlah! Kita akan segera sampai". Arif hanya tersenyum tipis.

"An-dra, bo-leh s-saya me-min-ta se-su-atu sa-ma ka-mu? ". Pria yang bernama Andra Danial Saputra itu mengangguk.

"T-tolong j-jaga a-dik sa-ya.. me-ni-kah-lah de-ngan di-a d-dan gan-ti-kan po-si-si sa-ya". Andra terdiam. Menikah?, pikir Andra.

Tiba-tiba, nafas Arif naik turun. Dia menatap Andra dengan mata sayunya.

"Bismillah, Siap, akan saya lakukan! "

Dan disinilah kisah itu dimulai!

Empers Of Heart

Empers Of Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang