“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat ( kebesaran Allah ) ”
QS. Az-Zariyat (51) : 49.
.
.“Bang, saya gugup.. ” ungkap Andra kepada pria di sampingnya. Kini, balutan jas putih melekat sempurna di tubuhnya. Akad nikah sebentar lagi akan diselenggarakan. Dia duduk di depan Arfan yang akan menjadi wali nikah Syila.
“Gausah usah gugup, Ndra. Santai.. dulu saya juga begitu” jawab pria itu di sela-sela tawanya.
“Sudah siap, bang? ” tanya pemuda di depannya. Andra mengangguk singkat. Lalu, menjabat tangan Arfan.
“Saya nikahkan dan kawinkan saudara Andra Danial Saputra dengan adik saya Nasyila Farhana Gunawan binti Elang Gunawan dengan maskawin seperangkat alat sholat dan hafalan Qur'an 2 juz dibayar tunai! ”
Andra menarik nafasnya. “Saya Terima nikah dan kawinnya Nasyila Farhana Gunawan binti Elang Gunawan dengan maskawin tersebut dibayar tunai! ”. Hanya dalam satu tarikan nafas, dia mengucapkan kalimat itu dengan lancar.
“Bagaimana para saksi? Sah? ”
“Sah! ” jawab semua tamu undangan yang berada di ruangan tersebut. Mereka mengucapkan hamdalah secara bersama-sama.
Setelah itu, Andra berdiri dan dituntun bersama Danru Raider, Bagas Kurniawan untuk menjemput mempelai wanita dari rumah kediaman dengan menggunakan mobil pengantin.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di kediaman Syila. Andra turun bersama Bagas. Di depan mereka, Syila bersama sang ibu telah menanti kedatangannya. Andra menyalurkan tangannya ke depan dan disambut hangat oleh wanita yang telah menjadi istrinya itu. Mereka memasuki mobil secara beriringan. Lalu, melanjutkan perjalanan menuju tempat resepsi.
Ketika mereka telah sampai di tempat resepsi, Andra dan sang istri diarak menuju tempat laporan Komandan Tim Sangkur Pora.
Kemudian, dia dan Syila berjalan melalui gerbang, dengan formasi berbanjar, yang mengandung arti bahwa pintu gerbang yang baru mereka berdua lewati merupakan awal dari suka dan duka dalam menempuh kehidupan yang baru, sebagai keluarga yang bahagia.
Lalu, mereka berjalan diiringi Tim Sangkur Pora dengan formasi melingkar, melambangkan bahwa antara anggota Raider, masih terjalin hubungan ikatan batin yang kuat sebagai kakak, adik, dan rekan dengan hati yang rela melepaskan dia dan Syila untuk berjuang menempuh kehidupan bahtera yang baru.
Kemudian, mereka berdua melakukan formasi melingkar membentuk payung. Setelah itu, Andra menggenggam kedua tangan sang istri dengan lembut. Dibukanya kotak kecil berwarna merah. Lalu, dipasangkan cincin perak itu di jari manis Syila dengan lembut. Kemudian, dia menyodorkan punggung tangannya di depan Syila. Dengan sedikit gemetar, wanita itu mencium punggung tangan Andra.
Setelah itu, kegiatan penyerahan pakaian persit yang dilakukan oleh Komandan pasukan. Diterimanya pakaian itu oleh Syila. Setelah itu, dia mengambil tangan Andra. Dan mulai memasangkan cincin satunya di jari manis Andra. Kemudian, Andra menempelkan bibirnya di ubun-ubun wanita itu seraya melafalkan do'a. Dikecupnya kening itu dengan lembut.
Mereka berdiri menatap seluruh tamu undangan dari atas panggung. Andra melihat sang istri dengan senyum yang merekah. Dipegangnya pinggang wanita itu dengan posesif. Syila mendongak menatap manik mata Andra. Mereka beradu pandang selama beberapa saat.
“Assalamu'alaikum, istriku”
Syila hanya bungkam menatap manik mata Andra. Tidak ada satu kata pun yang keluar. Andra tetap melengkungkan senyumnya. Lalu, kembali menghadap ke depan.
Satu persatu para tamu mulai menyalami mereka berdua. Memberikan ucapan selamat atas pernikahannya dengan Syila. “Nan.. ”
Andra menoleh ke kiri. Salah satu alisnya terangkat. “Nan, gue boleh lepas sepatunya gak? Kaki gue lecet.. ”. Andra menjongkokkan dirinya di depan tubuh Syila. “Duduk! ”. Wanita itu hanya diam memenuhi perintah Andra.
Dilepaskannya sepatu itu satu persatu dari kaki mungil istrinya. Lalu, Andra berdiri. “Tunggu disini! Saya akan kembali”
Kedua kakinya melangkah menuruni tangga. Kedua mata hitamnya berusaha mencari seseorang. Hingga seorang wanita paruh baya tengah mengobrol ria dengan salah satu tamu undangan wanita.
“Bun, maaf.. disini ada sandal tidak? Untuk Syila.. ”
Riyanti berbalik dan menatap Andra. “Memang kenapa sama Syila, nak? ”. Andra menggaruk tengkuknya. Dia tersenyum simpul.
“Kakinya lecet karena pakai sepatu hak tinggi, bun”
Seketika, kedua bola mata wanita itu membulat. Lalu, dia menghela nafas. “Dia memang tidak terbiasa pakai seperti itu.. yaudah, bunda ambilin sebentar, tadi bunda bawa cadangan buat jaga-jaga”
Setelah beberapa saat dia menunggu, Riyanti datang dengan sepasang sandal berwarna merah muda di tangannya. Wanita itu menyerahkan barang tersebut kepada Andra.
“Terimakasih, bun.. maaf merepotkan” ucap Andra seraya mengulas senyum. Riyanti mengangguk. Wanita tua itu membalas senyum dari Andra.
“Yasudah bun, saya pergi dulu. Kasihan Syila sudah menunggu saya terlalu lama” pamit Andra sambil mencium punggung tangan ibu mertuanya. Riyanti mengangguk sambil mengelus surai Andra.
Setelah itu, dia melangkah kembali menuju tempat asalnya. Dilihat, Syila tampat memasangkan wajah cemberut nya ketika dia sampai di depannya. “Lama amat, Nan. Gue sampe lumutan”
Andra hanya diam. Dia berjongkok dan mulai memasangkan sandal di kaki mungil istrinya satu persatu. “Eh eh, gue bisa sendiri! ” protes Syila sambil memegang tangan Andra dari atas.
Andra mendongak. Menatap datar Syila. “Biar saya saja.. ”. Wanita itu hanya mengangguk kecil.
“Romantisnya jangan disini, dong!! Kasian yang jomblo!!! ” teriak Arfan kepada dia dan Syila.
“Makanya cepet nikah!! Kalah sama adeknya!! ” jawab Syila dengan nada teriak. Wanita itu tertawa pelan melihat ekspresi sang kakak. Andra menatap wajah Syila dengan lekat. Dengan cepat, dia mengambil tangan istrinya. Lalu, menciumnya dengan lembut.
Arfan menggeleng pelan seraya mengelus dada. “Ya Allah, kenapa saya harus melihat pemandangan ini? Kasihan sekali dirimu, kawan”
Empers Of Heart
________________________
Ada yang mau pernikahannya kaya gini? 😢👆
KAMU SEDANG MEMBACA
Empers Of Heart [END]
Teen Fiction⚠CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKSI⚠ SPIRITUAL - ROMANCE "Allah akan menjadi saksi perjuanganku meraih hatimu" ______________________ "Kenapa Nan milih gue? " "Karena cinta tidak butuh alasan, bukan? " "Tapi, gue gak cinta sama Nan" Pernikahan, merupak...