|| Empers Of Heart 3 ||

4.5K 481 26
                                    

“Jadi, gue harus nikah sama lo? ”

Andra mengangguk singkat. Kemudian, menyesap cappucino yang tersaji di meja. Di depannya, seorang gadis berhijab hitam dengan pakaian tomboy senada tengah menatapnya dengan tajam.

“Kalau gue gak mau, gimana? ” tanya gadis itu dengan sedikit menahan amarah. Andra menyilangkan kedua tangannya.

“Ini amanah dari abang kamu.. ”

Gadis itu menggeleng. Nasyila Farhana Gunawan, gadis yang akan Andra nikahi itu menatapnya dengan sangat tajam. “Gue gak mau nikah sama lo! Lo tau gak sih?! ” gertak Syila dengan sorot mata tajamnya.

Andra menghela nafas. “Setidaknya, pikirkan almarhum abang kamu. Dia pasti akan sangat sedih, jika kamu menolak permintaan terakhirnya.. ”. Sebisa mungkin, dia tidak ingin melampiaskan emosinya di depan Syila.

Syila menggertakkan gigi-giginya. Nafasnya begitu memburu. Dia menyesap mocca latte itu sambil menatap Andra dengan tajam.

Syila menghela nafas dengan kasar. “Oke, gue mau nikah sama lo. Tapi, jangan seneng dulu.. ada syaratnya”. Andra mengangkat salah satu alisnya.

“Pertama, setelah nikah, kita tidur pisah ranjang. Kedua, lo gak boleh ikut campur semua urusan gue. Ketiga, bersikap romantis cuma di depan keluarga. Setuju? ”. Syila menarik salah satu sudut bibirnya.

Andra terdiam. Lalu, menghembuskan nafasnya dengan pelan. “Oke”. Bagaimanapun, dia tidak punya pilihan lain selain menyetujui syarat gadis itu.

“Tapi, kita menikah bulan depan! ”

“Apa?!! ”

Empers Of Heart

Andra merebahkan tubuhnya di atas barak. Manik matanya menatap langit-langit kamar. Dia menatap sekitar. 5 tentara perjaka yang telah terlelap dalam tidur mereka.

Dia memejamkan mata. Gadis berhijab tomboy itu akan menjadi kekasihnya. Ingatannya melayang ke masa depan yang akan terjadi diantara mereka berdua nanti. Mungkin, akan ada argumen setiap hari. Akan ada debat diantara mereka berdua.

Senyuman terukir di kedua sudut bibirnya. Sifatnya yang sedikit urak-urakan dan kasar, mampu membuat gadis itu berbeda dengan wanita lainnya.

Tiba-tiba, ingatannya kembali ke masa lampau. Mengingat setiap kenangan antara dia dengan kedua orang tuanya yang kini telah lebih dulu berpulang.

Dimana papanya yang selalu membantunya supaya lolos tes Akmil. Mamanya yang selalu mendukung dan memberikan support. Dia selalu ingat setiap perkataan mama dan papanya.

“Nak, sejauh apapun kamu berusaha, jika pada awalnya tidak ada sama sekali sebuah niat, maka tidak akan pernah berhasil. Pesan mama hanya satu, niatkan setiap perbuatanmu, maka semua itu akan berkah dan diridhoi oleh Allah”

“Jangan terlalu berbangga dengan pencapaianmu saat ini. Karena di atas langit, masih ada langit berikutnya. Tetap bersikap rendah hati, maka hidupmu akan tenang”

Andra menghela nafas dengan pelan. Lengkungan senyuman masih tercetak jelas di bibirnya. Berkat do'a dan dukungan dari mereka, kini dia telah berhasil menjadi salah satu pasukan baret hitam. Memang tidaklah mudah, semua itu membutuhkan perjuangan yang sangat berat.

Begitupun dengan permintaan terakhir sang sahabat. Andra tahu, jika Syila menolak keras untuk menikah dengannya. Tapi, Andra yakin, jika dia terus berusaha, pasti akan ada hasilnya. Entah itu seperti apa, setidaknya, dia akan berusaha.

Empers Of Heart

Empers Of Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang