MA 08

44 5 0
                                    

"Irene kenapa? Apa yang terjadi?" Tanya Changsub penasaran.

"Ah, dia bertemu dengan teman lama kami di Rumah Sakit. Dia menyuruhku untuk datang juga untuk menjenguknya."

Mereka yang mendengar dibuat lega karena tidak terjadi sesuatu dengan Irene. Namun bukan Mino namanya kalau tidak membuat suasana menjadi panas, dia mengambil ponsel dari tangan Chansung. Sayangnya dia tidak bisa mengakses ponsel Chansung karena terkunci.

"Hei, di mana Irene sekarang?" Mino terus saja mempermainkan Chansung yang ingin cepat menemui Suho sebelum terjadi sesuatu padanya. Dia berhasil membuat Chansung tersulut emosi dan dia harus merasakan pukulan yang begitu menyakitkan sampai terjatuh tak berdaya. Mino bahkan menjadi bahan bullyan dari gadis-gadis yang mengidolakan dengan Chansung, bahkan saat dia harus merasakan sakit yang hebat di perutnya.

Chansung terus berlari di lorong Rumah Sakit. Dia harus mengetahui apa yang terjadi, apalagi dia harus bertindak cepat jika ingatan Suho tiba-tiba pulih. Lalu dia dihadapkan dengan Irene yang sedang gelisah bersama seorang pria yang tidak dikenalnya.

"Di mana bocah itu?"

"Myeonjun kembali tak sadarkan diri."

Chansung mengusap mukanya dalam keadaan panik, tapi dia harus terlihat santai dan tidak tegang di hadapan Irene. Jangan sampai Irene curiga karena dia juga ikutan panik setelah mengetahui kondisi Suho.

"Bagaimana bisa terjadi? Kenapa tiba-tiba dia pingsan?"

"A-aku juga tidak tahu. Makanya kami segera membawanya ke Rumah Sakit."

Chansung membuka kedua tangannya dan membiarkan Irene jatuh dalam pelukannya. Tidak terpikirkan sama sekali di kepalanya untuk memiliki bahkan jatuh cinta pada Irene. Dia lebih terpikirkan oleh kondisi Suho yang mendadak tidak stabil seperti ini.

Sampai dokter yang menangani Suho keluar dari ruang pemeriksaan. Chansung dan Irene kompak menanyakan hal yang sama. "Bagaimana dengan kondisinya?"

Dokter itu tersenyum sebelum memberikan jawaban. "Kondisi pasien sudah cukup stabil. Dia hanya mengalami sakit kepala mendadak. Kemungkinan dia sedang stres, jadi mohon bantu agar dia tidak terlalu banyak berpikir."

Yang Chansung pahami kalau ingatan Suho bisa jadi pulih perlahan. Dan dia harus bisa mencegah itu terjadi sebelum waktunya tiba.

Siwon pergi setelah berpamitan dengan Irene dan Chansung. Toserba sekarang sedang tidak ada yang menjaga, makanya dia segera pulang. Tapi dia merasa tidak enak dengan Irene, melihatnya sedih sendirian dengan pikiran yang kacau.

"Aku mau ke toilet sebentar."

"Baiklah, aku akan menunggu."

Tak lama setelah dokter keluar dari ruang pemeriksaan kedua kalinya ketika Irene pergi mencari toilet, bahkan Chansung sempat mendekam si dokter agar tidak berbicara sebelum Irene cukup jauh dari mereka.

"Bagaimana kondisi pasien?"

Dia duduk berhadapan dengan dokter yang terus melihat hasil pemeriksaan Suho. Sialnya dokter berhasil membuat Chansung harus berkata jujur di dekat Suho yang masih tak sadarkan diri. Karena dokter sempat dimintanya untuk memeriksa kondisi Suho yang kedua kalinya.

"Sebenarnya aku tak tahu persis apa yang terjadi pada Myeonjun, tapi sepertinya dia adalah korban orang yang hilang ingatan. Apakah itu benar?"

Mau tidak mau Chansung harus menjawab sejujur-jujurnya, mengingat dia ingin melakukan yang terbaik untuk sahabatnya. "Itu benar. Dia menjadi hilang ingatan karena efek obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakitnya."

"Berarti dugaanku benar, dia pingsan karena tekanan darah di kepalanya tidak stabil. Mungkin saja itu adalah efek jangka panjang dari obat itu atau ingatannya perlahan mulai kembali."

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang