MA 05

53 6 0
                                    

Irene hanya bisa tersenyum untuk menyembunyikan kesedihannya. "Tapi dia itu berbeda, dia adalah orang yang spesial."

Myeonjun mulai paham dan menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu... aku mungkin bisa menjadi temanmu, walau aku tak bisa menjadi orang yang spesial untukmu."

Kepolosan Myeonjun ternyata berhasil membuat jantung Irene kembali berdegup kencang. Bahkan Irene mendapatkan notifikasi di ponselnya kalau sekarang ini jantungnya berdetak di atas 120 bpm.

"Tidak mungkin... apa benar orang ini... Suho?"

Irene mencoba meyakinkan apa benar kalau orang yang selalu membuat jantungnya berdetak kencang adalah Myeonjun. "Apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Silakan. Karena dari tadi kau selalu ingin bertanya." Sambil sedikit menahan tawanya.

"Apa kau... yang waktu itu pernah menyentuh tanganku? Dua kali. Ketika pagi dan sore harinya."

Myeonjun sebenarnya tidak tahu siapa dan kenapa dia menyentuh tangan Irene. Karena akhir-akhir ini dia cukup sibuk dan tidak memperhatikan sekitar. "Entah. Memangnya kenapa?"

"Ini." Irene menunjukkan notifikasi pemberitahuan kalau jantungnya berdetak di atas 120 bpm. "Akhir-akhir ini tidak sengaja seseorang bersentuhan denganku dan berhasil membuat jantungku berdetak cukup kencang." Lalu menunjukkan riwayat kapan jantungnya berdetak kencang.

Myeonjun mengingat waktu ketika jantung Irene berdetak kencang dan di waktu yang sama dia juga merasakan hal demikian. Beberapa hari ini dia juga menyadari kalau jantungnya juga berdetak cukup kencang, tapi tidak tahu apa penyebabnya.

"Jujur aku tidak mengerti tentang hal semacam ini." Lalu mengembalikan ponsel pada pemiliknya. "Aku terlalu sibuk, seperti perkataanku di awal tadi. Aku bahkan tidak sempat mengurus diri sampai adikku mengira kalau aku sakit."

Lalu kedatangan Irene membuat Chansung dan yang lainnya terkejut, bahkan sampai ada yang menyemburkan air dari mulutnya. Karena hal yang ditunggu-tunggu akhirnya terjadi juga, Myeonjun datang bersama Irene sambil membawa kayu untuk dibakar.

Kali ini Chansung tidak bisa bertindak karena Irene dan Suho sudah berbaur dengan teman yang lainnya. Kedekatan Myeonjun juga bisa dirasakan Ravi sebagai pengacau, sama seperti Chansung dan Mino. Hanya saja dia merasa kalau Myeonjun adalah orang yang baik dan bukan saingannya.

Anehnya Myeonjun ternyata bisa cukup akrab dalam waktu singkat bersama dengan anggota The K. The K sendiri adalah kelompok yang beranggotakan dua pemuda bermarga Kim yang terdiri dari Kim Taehyung alias V dan Kim Wonsik alias Ravi. Mereka saling berbincang hangat, hingga Ravi menyadari kalau mereka sedang dipantau semua orang.

"Apa yang kalian lihat?" Sontak ucapannya berhasil membuat semua orang membuang pandangan ke segala arah, kecuali Chansung yang tidak tertangkap mata.

Pagi ini si Myeonjun alias Suho sudah bangun lebih awal dari semua teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini si Myeonjun alias Suho sudah bangun lebih awal dari semua teman-temannya. Dia membuka pintu tenda dan menyambut pagi sebelum matahari terbit. Langkahnya meninggalkan jejak di atas butiran pasir sampai seseorang menyadari kalau dia sudah bangun. Seseorang hadir dan berhenti tepat di sebelahnya ketika tengah menikmati air laut yang masih dingin.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang