MA 23

42 3 0
                                    

Rencana mereka berjalan sempurna. IU juga bisa kembali ke pelukan Chansung. Tapi sepertinya ini bukanlah akhir dari segalanya.

Chansung sendiri merasa sedikit lega karena Suho bisa kembali pada Irene, tapi dia tetap tidak bisa tenang karena Suho pasti akan menghabisinya.

Suho melihat wajah Irene yang tidak terlihat bahagia sempurna, seperti ada sesuatu yang membuatnya tidak tenang. Sekarang ini bukan waktunya memikirkan semua itu, yang jelas Irene sudah bisa kembali padanya.

"Aku jadi iri."

"Iri bagaimana? Aku kan selalu ada dan kau tidak pernah hilang ingatan."

Dibalik tubuhnya yang kekar ternyata Chansung masih takut dengan IU karena diancam akan memukulnya.

Irene tak kuasa menahan rasa bahagianya karena bisa kembali bersama dengan orang yang bermakna untuknya, dia bahkan bertekad agar tidak ada lagi yang bisa memisahkan mereka walau maut sekalipun.

"Jangan pernah lupakan aku lagi, itu benar-benar menyakitkan."

"Sudah cukup aku membuatmu tersakiti, jadi aku tidak akan membiarkanmu tersakiti untuk yang kedua kalinya."

Mereka berpelukan dan disaksikan semua orang yang menyukai kedekatan mereka. Sekarang mungkin dia bisa berbahagia, tapi setelah ini masih banyak rintangan yang harus dihadapi.

Namun... kedatangan Ravi benar-benar mengacaukan semuanya. Di depan seluruh mahasiswa baru dan seniornya, dengan sopannya dia menerjang Suho sampai terpental cukup jauh. Tubuhnya terseret di atas lantai yang licin, untung saja tidak sampai membentur dinding.

Chansung dan Ravi segera dipisahkan karena mereka nyaris saling baku hantam. Chansung benar-benar tidak terima ketika melihat Suho ditendang begitu saja. Begitu juga Ravi yang tidak terima kalau Irene diambil begitu saja oleh Suho.

Semua orang mungkin bisa menahan Chansung walau tubuhnya kekar, namun tidak dengan Ravi yang berlagak tenang namun akhirnya berhasil memukul Suho walau pukulannya bisa dihindari. Dan aksi Ravi berhenti ketika Suho memukul wajahnya dengan keras sampai suaranya bisa terdengar di seluruh sisi aula.

Ravi ingin bertindak sok jagoan di ruang aula, tapi dia melupakan satu hal kalau Suho pernah mengalahkan petarung sabuk hitam Karate dengan tangan kosong. Terlebih lagi dia tidak tahu akan masa lalu Suho yang sering terlibat dalam pertengkaran hebat.

Jujur saja semua orang lebih memilih untuk menjauhkan Ravi daripada menahan Suho yang terlihat begitu marah. Namun, marahnya tidak bisa melewati Eunha yang berusaha melindungi Ravi.

"Cukup Suho! Hentikan!"

"Dia sudah menendangku. Dia yang memulainya." Dia tidak bisa melangkah maju lagi karena Eunha terus saja mendorongnya dengan kuat.

Sampai Eunha sudah tidak punya pilihan lagi. Dengan kuatnya dia memukul perut Suho sampai tergeletak merasakan kesakitan. Kehadiran Eunha berhasil mengejutkan Ravi, terlebih lagi ketika Eunha dengan beraninya memukul Suho.

Eunha menghampiri Ravi dan membantunya untuk mengobatinya. Sementara itu teman-teman Jieun tidak menyukai itu namun dihentikan sendiri oleh Jieun. Bahkan dia memberikan isyarat agar teman-temannya tidak bertindak. Kehadiran Eunha sepertinya sudah cukup untuk membuat Ravi tenang.

Bahkan di satu sisi Irene panik ketika Suho dibawa ke unit kesehatan. Sampai dia terdiam begitu Suho yang awalnya kesakitan tiba-tiba saja menjadi tenang. Changsub dan yang lainnya juga dibuat bingung. Kok bisa?

"Suho... kenapa..." Jujur Irene masih bingung. Apakah Suho sengaja menahan sakitnya atau memang pukulan Eunha tidak keras.

"Ah. Tadi itu pukulan Eunha tidak mengenaiku. Aku mengikuti refleks pukulannya seakan aku terkena."

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang