Saat itu juga rak buku yang ada di sebelahnya ikut bergeser dan mengubahnya menjadi sebuah pintu rahasia. Suho mendorong rak itu hingga tersingkir dari hadapannya, langkahnya tertuju pada sebuah ruangan yang begitu gelap. Dibekali led flash dari ponselnya, dia menelusuri ruangan itu dengan perlahan sampai dia membentur sebuah pintu.
"Ada ruangan lagi?" Tapi Suho tak menemukan sesuatu untuk diraih seperti gagang pintu dan semacamnya. Tanpa berpikir panjang, dia mendobrak pintu itu. Tidak ada cara lain dan pintu itu terbuka walau sebenarnya Suho telah merusaknya. "Astaga. Kalau Kai tahu, aku bisa dimarahi."
Suho mencari tombol lampu karena dia melihat ada lampu tepat di dekatnya, setelah lampu menyala kini dia disuguhkan dengan banyaknya barang-barang bekas. Ruangan itu tampak seperti gudang namun terlihat begitu bersih dan rapi, Suho menduga kalau Kai sering masuk ke dalam ruangan ini. "Kai punya ruangan seperti ini tapi tidak pernah memberitahuku."
"Eh, apa ini?" Matanya langsung terarah pada sebuah album foto yang tergeletak di atas meja, isinya adalah foto-foto masa lalunya. Namun di lembar berikutnya dia melihat sebuah kartu memori berukuran kecil. "Pasti ada sesuatu di dalam memori ini. Aku harus mencari tahu."
Saat berhasil keluar dari gudang, telinganya mendengar suara pintu rumah terbuka. Tapi dia berusaha tenang agar Kai tak mencurigainya. "Sial!"
Kai melihat kakaknya yang sedang menggunakan komputer miliknya. "Hyung? Apa yang kau lakukan?"
Suho menengok ke belakang, ternyata dia melakukannya tepat waktu. Dia harus tetap tenang agar Kai tidak mencurigainya. "Aku meminjam komputermu, karena laptopku tadi sempat loading cukup lama."
"Ah, begitu. Nanti akan kubelikan yang baru."
"Terima kasih. Kalau begitu aku langsung kembali ke kamar, kau pasti butuh istirahat."
Perginya Suho dari kamar membuat ribuan pertanyaan hadir di kepala Kai, tapi dia tak melihat barang apa pun yang ada di kamarnya berpindah tempat.
Sementara itu Suho membuka laptop yang dia katakan sedang bermasalah di depan Kai, tapi sebenarnya itu hanya sebuah kebohongan belakang. Kartu memori dihubungkan dengan card reader agar bisa tersambung ke laptop yang berlogo merek gim.
Suho berhasil membuka isi dari memori yang sudah dipasang di laptopnya. Di dalamnya terdapat banyak folder yang tersusun rapi sesuai abjad. Suho langsung terarah pada sebuah folder yang bernama album, saat membukanya dia dikejutkan dengan apa yang dilihatnya.
"Apa-apaan ini?"
Irene sedang berjalan bersama Nayeon dan Changsub, mereka baru saja selesai berolahraga di taman. Banyak sekali mata yang langsung terarah pada Irene dan Nayeon, apalagi saat mereka berdua tengah bercanda sambil menebar senyuman. Tak hentinya para pemuda dan pria yang sudah beristri rela menepi sejenak demi melihat Irene dan Nayeon, bahkan para gadis sekalipun kadang mengabadikan foto mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
FanfictionBagian Ke-2 Meet Of Him Bagaimana rasanya saat bertemu kembali dengan seseorang yang begitu mirip dengan orang yang pernah dikenal? Seseorang yang pernah membuatmu merasa nyaman saat berada di dekatnya, dan pernah sekali melintas sebuah pemikiran u...