MA 09

38 7 0
                                    

Seorang gadis cantik yang masih mengenakan seragam ini sedang mengintip kakaknya dari celah pintu kamar. Dia adalah adik Nayeon yang bernama Seoyeon. Dia adalah anak kedua dari pasangan lansia, dia begitu lengket pada kakaknya.

Namun nasib Seoyeon benar-benar nyaris persis dengan kakaknya dan juga Irene. Saat Nayeon menjadi populer di kampus walau dia harus menghadapi para gadis yang tidak menyukainya, begitu juga yang terjadi pada Seoyeon dan itu benar-benar membuatnya nyaris trauma namun dia tak ingin membuat orang-orang yang disayangnya khawatir karena kondisinya sekarang.

"Eonnie."

Nayeon yang tengah asyik dengan foto polaroid yang dibelinya dari Changsub menjadi kacau karena kedatangan adiknya yang mengejutkannya. "Eh sudah pulang. Apa yang kau lakukan di sana?"

"Emmm... Tidak ada. Kalau eonnie?"

"Sama saja."

Dua gadis cantik itu benar-benar bisa menyembunyikan segalanya dengan wajah yang biasa saja, seperti sudah menjadi kebiasaan mereka menyembunyikan sesuatu yang tidak harus orang lain ketahui selain dirinya.

"Kapan kau pulang sekolah?"

"Baru saja. Ayo eonnie, kita makan siang."

Seoyeon langsung membantu ibunya menyiapkan makan, sementara Nayeon membantu ayahnya yang baru pulang dari kebun. Pekerjaan ayahnya memang bukanlah pekerjaan yang menghasilkan. Maka dari itu dengan beasiswa yang diterima setidaknya dia bisa sedikit mengubah perekonomian keluarganya dari prestasi yang terus ditempuhnya selama masa pendidikan.

"Apakah ayah boleh pinjam sedikit uangmu, karena ayah harus membeli beberapa peralatan kebun yang baru."

Nayeon merasakan mirisnya keluarganya sekarang, karena di saat seperti ini dia harus melihat situasi seperti ini. Sebelumnya dia sudah menyiapkan uang yang cukup untuk kebutuhan yang dibutuhkan jika terjadi sesuatu. Sudah berulang kali dia meminta ayahnya untuk berhenti bekerja, tapi ayahnya terus saja berusaha untuk bekerja di usianya yang tak lagi muda.

"Katakan saja apa yang ayah butuhkan, aku akan membelinya."

"Jangan, ayah tidak ingin merepotkanmu. Ayah sudah menggunakan uangmu, jadi ayah harus membelinya sendiri."

Tapi Nayeon tak mungkin membiarkan ayahnya pergi begitu saja mencari perlatan kebun, apalagi kondisi ayahnya sekarang sudah tidak begitu sehat seperti dulu.

Sementara itu di keluarga V memang terlihat jauh berbeda dari segi perekonomian keluarga. V sudah terlahir dari keluarga yang sangat kaya, berkat ayahnya yang memiliki bisnis di seluruh penjuru kota. Tapi kondisi keluarganya berbalik dari keluarga Nayeon.

V hanya punya adik dari ibu tiri yang menyayanginya. Sejak kecil Taehyun memang menyayangi kakaknya, bahkan di saat sang ibu berusaha memisahkan mereka atau bahkan memarahi V.

"Hyung!"

V terkejut karena dari tadi dia diam dan tiba-tiba saja melamun. "Ada apa?"

"Ayolah, jangan bersikap dingin padaku."

V sebenarnya tak ingin bersikap seperti itu pada adiknya, namun karena faktor dari dalam keluarganya yang membuatnya harus berubah menjadi sekarang ini.

"Ayo kita makan di luar! Hari ini aku mendapatkan diskon karena berhasil mendapatkan nilai yang sempurna."

Seketika V teringat saat pembagian hasil ujian semester tadi. Kali ini Nayeon mendapatkan nilai yang sempurna walau teman-temannya tak ada yang mempercayainya. Tapi dia percaya, karena diam-diam dia mengikuti ke mana Nayeon melangkah. Terkadang di perpustakaan dia pernah mendapati Nayeon sampai tertidur, namun akhirnya dia ketangkapan Nayeon. Untungnya Nayeon tidak curiga dengan gerak geriknya.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang