Kisah si aneh, unik, dan enerjik Jaemin yang jatuh cinta secara tiba-tiba pada si kakak tingkat yang dingin namun mampu menghangatkan hatinya yang kesepian.
NOMIN
JENO
JAEMIN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Bantu koreksi typo ya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
Bunyi serangga malam bersahut-sahutan menciptakan obrolan yang tak dimengerti rungu manusia. Jeno tengah duduk di pembatas balkon kamarnya, membiarkan kakinya menjuntai kebawah dan digoyang-goyangkan oleh angin, sedang bilah bibirnya sibuk menghisap rokok, menciptakan asap putih membumbung beraroma memekakan hidung.
Jeno adalah manusia yang menjalani hidupnya sendirian, terutama untuk beberapa tahun kebelakang (terlalu lama untuk disebut dalam angka). Ia sendirian dalam hal apapun termasuk untuk berbincang memecahkan atau memutuskan masalah, ia hanya punya dirinya sendiri untuk ia ajak bernegosiasi dan ia percayai, selain itu? Ia tak punya.
Ia berhenti memilih manusia untuk tempatnya bergantung, berbagi, atau bahkan hanya untuk sekedar ia percayai.
Grakk
Sebuah suara gerbang terbuka mencuri perhatiannya, mobil warna putih yang membuatnya berdecak malas. Belum lagi kala dua sosok anak yang usianya kurang lebih sama dengan ya keluar dari mobil lalu melenggang masuk kerumah tanpa permisi.
"Kak Jeno!" Yang dipanggil kian berdecak malas kala namanya dipanggil dengan begitu melengking. Belum jua earphone tersemat di daun telinganya, sebuah tangan membawa kantung plastik berisi makanan sudah terujulur didepannya.
"Bocil ngapain disini sih!" Jeno berdecak malas, kantung plastik di tangannya hampir saja ia buang kalau kalau saja kalimat si anak yang ia panggil bocil menginterupsinya "Aaa aku yang beli ih, bukan kak Luna. Aku kak itu ak-
"Diem!" Tanpa permisi telapak tangan Jeno menepuk pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah padahal hari sudah malam "Udah berisik bau hih ceroboh banget!"
"Hehe"
"Ngapain kesini?" Tanya Jeno, ia berjalan menuju pintu kamar, membuka pintu mengkode si anak yang lebih muda untuk keluar dari kamarnya.
"Tante nyuruh dateng, katanya kak Jeno dirumah sendirian jadi nyuruh aku sama kak Luna dateng buat nem-