32 ⚠️

5.4K 371 78
                                    

Ini panjang dan nano nano. Selamat menikmati chapter chapter terakhir Macarons. Info n obrolan Lullaby akan update hari Minggu. Tunggu ya terimakasih dan maaf telat banget Lullaby. 🤧🙏





.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Jam pasir hampir selesai, artinya ia harus dibalik lagi agar bisa menghitung waktu lagi. Pada bagian tersebut orang-orang akan menaruh rasa penasaran apakah kisahnya akan sama, menemui kisah baru, atau temui jawaban yang pada waktu lalu tak mereka dapati.




Renjun tatap ponselnya, masih berkedip-kedip tanda notifikasinya sosial medianya "Brengsek!" Ia memekik kesal meski sejatinya dadanya berdenyut ketakutan. Jadi, mungkin pada bagian jam pasir yang akan segera dibalik ini, hidupnya tidak akan lagi sama dan semudah yang lalu.



Sebelum Hyunjin menghubunginya, sebelum papa dan mama secara tiba-tiba pulang dari luar kota dan mengajukan pertanyaan sederhana namun sudah lama tak ia dengar "Nak, Jaemin  kemana ya? Udah lama kalian nggak main bareng perasaan. Papa boleh ngobrol sama kamu sebentar nanti?" Sebelum itu secara tiba-tiba ponselnya menjadi riuh akan postingan random di beberapa situs sosial media kampus tentang foto-fotonya yang terlihat membuntuti Jaemin  bahkan sampai foto di Padang ilalang pun foto ciumannya dengan Hyunjin?



Kenapa semua terjadi secara tiba-tiba?


Kenapa semua bisa terkuak bersamaan?



Siapa yang berani menyebar luaskan fotonya? Bukankah itu artinya selama ia menguntit Jaemin, ada seseorang yang juga mengikutinya?

Tok... Tok...



Pintu kamarnya terbuka kala ia baru saja berniat bertemu Hyunjin dan selesaikan benalu yang ganggu lurusnya jalan mereka. Ia menoleh dan dapati papa dan mama disana, saling lipat tangan di dada dan hampirinya setelah pintu kamar dikunci.


"Anak papa ini, anak baik kan?" Tanya papa, beliau duduk tepat dihadapan Renjun yang belum berani tatap sang papa "Anak papa dan mama yang sedari kecil selalu cerita kalau dia beruntung bertemu teman seperti Jaemin , lalu apa yang salah nak? Kenapa Renjun jadi nggak suka sama Jaemin? Kenapa tangan-tangan ini bisa jahat sama orang" Kedua tangan Renjun digenggam sang papa.



Macarons_NM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang