Bantu koreksi typo ya ❤️
.
Semesta. Hunian yang selalu punya banyak kejutan yang kadang diluar ekspektasi. Sedih, senang, pertemuan, perpisahan, kelahiran, pun kematian.
Dibeberapa fase, semesta begitu menyiksa buat manusia kadang lebih ingin tenggelam dipeluk semesta, namun kadang begitu indah dengan segala kejutan-kejutan setelah luka.
Jeno menatap daun pada ranting yang mulai meranggas dari balik jendela, udara hari ini sepertinya masih dingin. Ditangannya tergenggam gelas coklat dengan asap mengepul, wanginya menenangkan dunianya yang kacau dan porak poranda.
"Aden mau sarapan dirumah atau dikampus?" Sosok pembantu rumah tangga datang mendekati Jeno, membungkuk menunduk bak tak berani menatap Jeno, padahal Jeno jauh lebih muda namun karena kelas sosial ia menjadi sosok canggung pada orang tua yang harusnya Jeno hormati.
"Emm, mama udah berangkat?" Tanyanya, ia menatap betapa kosongnya meja makan dengan enam kursi didepannya. Ia teringat kembali akan makan siang tempo hari di rumah sakit yang begitu hidup meski beralas karpet dan hanya satu menu.
"Oh, ibu tadi pagi-pagi sudah berangkat den. Mungkin ada panggilan mendadak"
Jeno mengangguk, kini ia tatap menu diatas meja penuh lauk pauk "Tolong siapin keperluan saya semuanya ya bi, makanya tolong dua porsi" Jeno beranjak pergi kembali ke kamar untuk bersiap ke kampus.
Ponsel di nakas berkedip sekali pada layarnya, ia mendekat dan mengambil benda pipih tersebut. Sebuah pesan masuk? Jarang sekali ia mendapatkan pesan, biasanya orang mencarinya lewat WhatsApp.
KAMU SEDANG MEMBACA
Macarons_NM✅
FanfictionKisah si aneh, unik, dan enerjik Jaemin yang jatuh cinta secara tiba-tiba pada si kakak tingkat yang dingin namun mampu menghangatkan hatinya yang kesepian. NOMIN JENO JAEMIN