17

4.4K 593 75
                                    

Bantu koreksi typo ya ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Bantu koreksi typo ya ❤️

Bantu koreksi typo ya ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Hujan turun kala mentari bahkan belum mulai bersinar. Hawa dingin menyeruak bagi siapapun yang masih bergulung dibawah selimut, buat orang-orang lebih memilih menarik selimut kian menenggelamkan tubuh dari pada menyibak dan memulai kisah.

Namun, deringan ponsel nyaring berbunyi bersahut-sahutan mengganggu rungu. Sosok Yuta berdecak malas dibalik selimut, ia masih ingin tidur memeluk sang adik yang kedinginan sejak malam "Ya Tuhan!" Matanya masih terpejam namun tubuh lekas beranjak dan keluar kamar untuk menerima panggilan telfon dari kantor.

Rumahnya masih sunyi dan sepi. Papa sepertinya keluar sejak kejadian semalam entah menginap dikantor, hotel, atau dimana. Tak Yuta pusingkan perihal tersebut. Pembantu rumah tangga juga belum datang, masih ada tiga puluh menit sebelum jadwal para pegawai rumah hadir, ia bersandar di dinding sambil menyelipkan ponsel ketelinga sedang mata masih lekat terpejam.

"Hmmm" Gumamnya pada orang diujung telfon yang tidak sabaran memintanya datang ke kantor lebih pagi "Iya anjing!" Selepas kalimat tersebut ia matikan ponsel dan lekas kembali ke kamar.

Jam masih menujuk pukul lima pagi, namun samar-samar cahaya telah menerobos lewat celah-celah ventilasi, Yuta tersenyum tipis dan menghidupkan lampu kamar. Jaemin ditempat tidur meringguk dibawah tebalnya selimut.

"Oh gue buatin sarapan aja kali ya, biar nanti cepet makan terus minum obat" Lelaki berusia dua puluh keatas itu lekas beranjak ke dapur, mengambil beras, mencucinya dan lekas menanak nasi. Tak lama ia ambil telur, menambahkan beberapa bumbu lalu menggorengnya di teflon "Kayaknya kalau hidup berdua doang, terus adek lagi sakit, gue tetep bisa deh jadi kakak rumah tangga" Monolognya.

"Bisa kan ya...?"

Entah dengan cara apapun, ia pasti memisahkan papa dan Jaemin. Ia pasti akan menemukan cara agar dua orang yang ia cintai itu bisa dipisahkan namun tak menyakiti keduanya. Entah papa atau Jaemin hanya punya dirinya untuk bersandar, mengeluh, dan pulang.

Macarons_NM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang