31

4K 378 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Angin berhembus menerbangkan setiap helai rambut, buat pemiliknya memekik kesal namun nampak begitu manis. Jeno, lelaki tersebut ulaskan senyuman tipis tatap Jaemin yang begitu kesal karen surainya beterbangan terbawa angin di halaman belakang dengan dua tangan sibuk menyusun puzzle.

Pada sepasang tangan yang sibuk mencari bentuk puzzle milik Jaemin, Jeno tersenyum kembali 'Kuku milik Jaemin masih dipenuhi kutek' artinya selama satu Minggu ini Jaemin selalu berusaha menahan tak menggigiti kukunya kala kembali terjebak dalam ingatan kelam. Tak ada luka-luka baru ditubuhnya bahkan untuk gambar dari spidol biru pun tak banyak tertoreh, artinya Jaemin tak banyak melampiaskan ketakutannya. Jadi apakah Jaemin jauh lebih baik? Semakin baik?

Jeno harap demikian, agar ia tak begitu berat melepaskan...


Jadi bisakah Jeno membawanya ke hiruk-pikuk kehidupan kampus? Membawanya keluar dan menyeret para tersangka ke sel besi? Bisakah? Karena sejatinya pernyataan Jaemin adalah kunci untuk membuka Hyunjin dan Renjun hancur berantakan atau bahkan membusuk di bui.

Terbuai akan lamunannya, Jeno tak sadari Jaemin kini terduduk didepannya dengan dua pernik berkedip-kedip lucu "Iya?" Tanyanya lembut, namun Jaemin malah tarik kedua tangan Jeno lalu mengusapnya perlahan.


"Je... Jangan sakit" Kalimatnya singkat, namun cukup buat Jeno begitu hangat. Buku-buku jarinya memerah luka sebab Yeonjun tempo hari tak biarkan ia habisi Hyunjin, dan biarkan Hyunjin hilang dari kehidupan kampus untuk dua hari kebelakang.


"Je.... Soobin bilang... Bi...bilang...hhh... Anu... Kam...pus?" Genggamannya begitu erat. Apa menyinggung kehidupan kampus begitu berat bagi Jaemin? Apa yang Jaemin visualisikan dalam benak kala ia hanya sekedar menyebutkan kata kampus?


"Apa sayang?" Tangan kanannya ia tarik lantas ia gunakan untuk usap puncak kepala Jaemin perlahan-lahan "Soobin bilang tentang mereka-mereka ya? Kamu belum mau ngasih suara kamu buat jelasin semuanya? Nggak apa-apa kok" Jeno ulas senyum kembali "Nggak apa-apa. Soobin, Yeonjun, aku, Luna. Kami punya cukup banyak bukti kok buat pihak kampus nggak ngebela mere—

Macarons_NM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang