34

3.5K 262 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Langit biru tinggi bermandikan awan yang saling bergulung setelah beberapa saat sebelumnya hujan begitu deras. Tidak ada pelangi, hanya langit biru yang tunjukan bagaimana kehidupan akan selalu kembali normal bahkan setelah hujan badai. Kehidupan akan selalu kembali berjalan dengan apapun itu kisahnya meski tanpa pelangi.

'Kling'

"Selamat datang di Cafe Lullaby" Suara nyaring milik salah seorang berseragam putih dengan tulisan sama persis seperti nama tempat yang baru saja di ucapkan.

Sosok dibalik meja kasir refleks mendongak lantas sunggingkan senyuman setelah terburu-buru bersihkan tangan yang sepertinya masih ada kotoran bekas bubuk coklat.

"Selamat siang" Suaranya berat, pria dibalik kemeja warna biru muda tersenyum sambil menenteng jas yang sedikit basah, entah kehujanan di sisi kota sebelah mana.

"Selamat siang kak. Pesanan kayak biasa?" Senyum orang dibalik meja kasir tersebut mengembang, melihat pria ini datang dengan senyum di bibir dan apapun itu adalah bentuk kebahagiaan yang tak pernah terkira yang selalu ia semogakan setiap hari.

"Yap! Tolong sekalian pesan pelayang dengan name tag Jaemin juga ya. Saya pesan buat nemenin makan siang" Pria tersebut kembali tersenyum sambil ulurkan tangan untuk usak puncak kepala anak kecil mungil (baginya) di depannya.

"Siap!"



Cafe Lullaby, sebuah cafe kecil di sudut strategis yang cukup mudah dijumpai anak-anak muda. Ornamen ya sederhana, warna bangunannya juga monoton, lagu-lagu yang di putar kadang lagu lawas. Namun rasanya menu Macarons warna-warni, kue-kue manis yang disandingkan dengan segela rasa pahit kopi cukup menarik minat muda mudi.


Cafe yang berdiri di atas bekas bangunan cafe yang terbakar beberapa tahun silam. Potret-potret cafe sebelumnya pun masih apik di balik bingkai di cafe, cukup menarik perhatian orang pula untuk mencari tahu seluk beluk atau sekedar sejarah cafe tersebut "Jaemin? Sana antar, jangan ngelamun sambil lihatin orangnya terus gitu" Jaemin menoleh, menatap Jeonghan tersenyum sambil unjuk nampan berisi coklat panas dan berbagai Macarons.

Macarons_NM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang