35. Ending ✅

7.6K 384 92
                                    















.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Grep..

Sebuah tangan dingin dan sedikit basah melingkar diperut Jaemin yang tengah sibuk mengaduk teh, Jaemin lekas berbalik dan tatap lelaki di depannya.

"Malem sayang..." Lelaki yang lingkarkan tangannya tersebut kian tarik Jaemin dalam dekapannya.


"Loh eh?? Kok matanya berkaca-kaca gini sih??" Ia usap mata Jaemin yang mulai berair dan kembali tarik Jaemin dalam dekapannya.

"Kakak cuma pergi dinas satu Minggu, kamu udah kangen sama kak Jeje-mu ini?" Usapan lembut pada puncak kepala Jaemin terima buat tangisnya kian meledak tersedu-sedu.

Jeno, lelaki yang memeluknya. Lelaki yang kala Soobin hembuskan nafas terakhir pun masih harus berjuang setelah operasi transplantasi hati, harus tidur panjang selama dua Minggu.

Masih tergambar jelas bagaimana Jaemin setiap hari datang mengunjungi Jeno yang dokter nayatakan keadaannya belum stabil pasca operasi. Ia selalu datang sekedar mengobrol atau membasuh tubuh Jeno.

Pada Minggu ketiga, atau satu Minggu setelah Jeno sadar, semua tak lekas baik-baik saja. Lelaki tersebut tingkat stresnya cukup tinggi setelah mengetahui kematian Soobin dan fakta operasinya. Jeno pun menarik diri dari semua orang pada awalnya, sama Jeno juga kehilangan arah kala tau adik kecil dan menyebalkanya benar-benar telah pergi. Pada pusara milik Soobin pun ia masih tergugu nyaring sambil gumamkan maaf berkali-kali.

Pada tahun kedua, Jeno akhirnya melanjutkan pendidikannya kembali sedangkan Jaemin memilih menyerah, traumanya benar-benar tak bisa terkendali hingga akhirnya Jaemin bersama Jeonghan dan Luna mendirikan sebuah cafe diatas bekas toko kue mama Jaemin dibantu papanya.

Macarons_NM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang