POV PENGARANG
Leon sedang duduk disalah satu meja di sudut kantin. Didepannya juga tengah duduk dengan anggunnya, sosok cantik yang selalu mengganggu dirinya, Akeyla. Dengan kehadiran sepasang manusia bertampang malaikat itu, sudut kantin menjadi terlihat lebih istimewa.
Terutama yang paling banyak menyedot perhatian adalah kehadiran Leon. Wajahnya yang teramat sangat tampan dengan tingkah cuek dan dinginnya, membuatnya semakin terlihat menarik.
Bahkan sebagian besar cewek di kampus ini adalah fans garis keras Leon, sang Pangeran es. Tak terkecuali juga dengan Akeyla yang merupakan salah satu fans cowok dingin itu.
Akeyla, sang dewi kampus yang digilai banyak cowok itu kini tengah menatap Leon dengan pandangan memuja.
Leon yang sadar kalau Akeyla terus menatapnya lama-lama jengah juga. Dia membalas tatapan cinta Akeyla dengan tatapan super dingin yang dimilikinya. Membuat jantung Akeyla semakin berdetak kencang.
"Apa ada yang mau lo omongin??" Tanya Leon dengan ekspresi dingin.
"Eh.... Ap... Apaaaaa??"Akeyla tergagap.
"Sejak tadi lo terus ngliatin gue. Ada apa?" Hardik Leon tajam.
"Ya, buat mandangin wajah ganteng lo, emangnya buat apa lagi?" Jawab Akeyla
"Hentikan! Gue gak suka!!" Ujar Leon dingin dan masih menatap tajam Akeyla.
"Itu hak lo buat gak suka. Tapi itu juga hak gue buat ngagumin pria yang gue suka!" Ujar Akeyla
"Gue benci cewek bodoh, Tapi gue lebih benci lagi sama cewek bodoh yang keras kepala." Ujar Leon dingin
"Ahh... Untung saja gue pinter dan sedikit keras kepala. Jadi posisi gue di mata lo masih amankan, yaa?" Balas Akeyla.
"Benarkah? Sayangnya di mata gue, lo adalah cewek bodoh yang keras kepala itu! Dan gue sangat benci lo."
"Woooww!! Bagus donk. Naik setingkat lagi, perasaan benci lo ke gue bakalan berubah jadi cinta. Wahh.. gak sabar gue nunggunya."
"Hahahaha. Silahkan tunggu saja, sepuas lo." Leon tertawa sadis sambil membuang muka ke arah lain.
Saat itulah dari arah belakang Akeyla, munculah dua teman pria Leon yang lain, Marco dan Kino.
"Hey guys, kelihatannya kalian serius banget. Lagi ngomongin soal apa?" Tanya Marco kepo. Marco terlihat ribet, karena tangan kanannya membawa semangkok soto sementara tangan kirinya membawa segelas es teh miliknya dan segelas es jeruk pesanan Leon yang langsung disodorkannya ke arah Leon. Sementara dia mengambil tempat duduk disamping Akeyla.
"Apalagi, kalau bukan Akeyla nembak Leon dan Leon nolak." Ujar Kino dengan mulut lemesnya. Pria itu duduk disamping Leon, dan mulai menyantap batagornya dengan lahap. Jelas terlihat kalau Kino benar-benar kelaparan.
"Sialan lo!!" Umpat Akeyla.
"Benar gak tebakan gue?" Tanya Kino lagi.
"Ya.. ya.. lo bener. Gue ditolak lagi sama abang Leon." Ujar Akeyla kesal.
"Hahahaha, gue kata juga apa. Mending lo sama gue aja." Ucap Kino.
"Ogah!" Celetuk Akeyla kesal yang disambut cengiran oleh Kino.
"Wuih, lo emang keterlaluan, Leon. Masak cewek secantik Akeyla saja, lo tolak sih. Sebenarnya yang lo cari tuh cewek model gimana?" Tanya Marco, sambil menyantap sotonya.
"Ehhh... wait, Leon! Jangan- jangan, lo?" Wajah Kino terlihat cemas. Semua mata teman-temannya, tak terkecuali dengan Leon, sontak menatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye, Leon!!
FantasíaAku??? Entahlah siapa aku? Dan darimana asalku? Aku tak punya sedikitpun ingatan tentang itu. Saat aku terbangun dari tidurku, semua memanggilku dengan nama Monica. Apakah itu memang identitasku sebenarnya? Aku sendiri merasa tak yakin akan hal itu...