Chapter 36

52 24 99
                                    

Keluar dari rumah, sambutan pertama yang disaksikan tak lain sejumlah warga sedang berbondong-bondong menuju ke arah yang sama sembari mulut berucap menciptakan keramaian. Haruskah mengetahui apa ucapan mereka? Haruskah pula mengikuti ke mana mereka pergi? Dan hal itu sukses mendatangkan helaan panjang untuk kemudian diembuskan begitu saja, membawa diri bergabung dalam keramaian yang tak perlu lagi ditebak akan ke mana berakhirnya.

Belum lagi masalah terkait Ji Yu terus saja berputar-putar dalam benak. Apakah meninggalkannya seorang diri di rumah sana akan aman? Bagaimana jika salah satu penjaga desa mampir untuk memastikan sesuatu? Akankah sekiranya Ji Yu mampu menutupi wajah memucatnya itu agar setidaknya terlihat sehat? Kala di mana tanda aneh yang seakan setia melekat pada tubuhnya entah bagaimana pula cara menghilangkannya.

Jika benar tanda itu didapatkan karena efek memasuki Hutan Malam Abadi, maka harusnya, Yue Ming .... Keluar dari rombongan sembari tungkai dipercepat, pandangan tak hentinya pula diedarkan. Namun, tak sama sekali menangkap akan keberadaan dari mereka yang dicari. Benar, mari anggap saja Yue Ming tak hadir, tapi bagaimana dengan Xia Chia sendiri ... sungguhkah wanita itu turut serta tak hadir? Ataukah mungkin saja ia tertinggal di belakang?

Menghentikan langkah, menanti dengan penuh harap. Yang mana sejumlah warga berlalu pun tak jarang akan memberikan suatu sapaan, sukses membuat Hui Yan tak nyaman tanpa tahu pula harus bagaimana membalas sapaan yang entah serius menyapa atau tidak sebenarnya. Alhasil, Hui Yan memilih metode pengalihan, meskipun terkesan masa bodoh dan tak sopan, tapi setidaknya tak bertemu pandang mampu menghadirkan sedikit kenyamanan baginya.

Saat itulah, kehadiran yang dicari-cari memunculkan diri.

Benar saja, wanita ini terlihat murung. Yang bahkan tiap langkahan saja seakan begitulah berat untuk digerakkan, sesekali pula akan menengadahkan wajah sembari mulut sibuk mengeluarkan napas panjang. Dan begitu diturunkan, barulah Xia Chia menangkap keberadaan Hui Yan yang mendekat, berjalan beriringan kemudian untuk setelahnya nama Ji Yu keluar dari mulut kekasih Yue Ming ini.

Hui Yan serta merta mengangguk, membenarkan, semacam telah menebak dan yakin betul kalau apa yang dipikirkannya adalah apa yang juga dipikirkan Xia Chia. Pembenaran yang berakhir menutup indra pendengaran di antara keduanya, atau mungkin saja menolak untuk mendengar karena tak bisa menghindar untuk tak tenggelam dalam rasa yang disebut kekhawatiran, ketakutan serta ... kesedihan.

Lihatlah apa yang terjadi pada tempat ini? Tujuan dari rombongan warga, mengingatkan seketika pada hari di mana Tuan Meng ditemukan tewas. Tak terkecuali. menemukan pula akan hadirnya sepasang suami-istri yang baru saja mengetahui akan kekelaman desa terkutuk ini semalam. Memerhatikan dua penjaga desa sibuk mengurus, membawa keluar mayat yang tertutupi kain putih, yang bahkan Hui Yan dan Xia Chia tak perlu tanyakan lagi siapa, bukan?

Parahnya lagi, masih ada saja beberapa warga yang mengucapkan kata-kata buruk. Memperlakukan mayat tersebut bagaikan sumber penyakit paling berbahaya dan paling menular yang pernah ada. Ingin sekali Xia Chia membalas satu persatu, dan jikalau perlu kekasih Yue Ming ini pun siap merutuk ataupun membeberkan betapa terhormatnya kematian Xiao Zhi sebenarnya.

Pun Hui Yan sejadinya menghentikan. "Mari kita temui Azhuang dan Jing Shin." Menarik paksa Xia Chia menjauhi kerumunan orang-orang mengesalkan ini. Akan bahaya jika sampai kelepasan bicara, bukan? Kala penjaga desa masihlah setia mendiami rumah Xiao Zhi. Namun, belum sempat benar-benar mendekat apalagi berucap. Azhuang, pria ini telah lebih dahulu memapah Jing Shin pergi. Dan tak sampai di situ pula, pasangan ini malah bertindak seakan taklah mengenal, bahkan melirik saja tidak.

Tak mengherankan apabila Xia Chia hendak menyusul, tapi lagi-lagi dihentikan Hui Yan sembari mulut meminta untuk membiarkan mereka dan beri waktu. Karena Hui Yan ingat betul, dulu saat ketika ia dan Ji Yu baru tahu akan kenyataan seberapa buruknya desa ini, waktu sangat dibutuhkan. Tidak ingin diganggu, terlebih tidak mampu percaya pada siapa pun. Bahkan sempat pula mencurigai Xia Chia dan Yue Ming, bukan?

The Village : Secrets Of Past Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang