Chapter 57

56 16 108
                                    

Bukan Kwan Mei, melainkan hanya Hui Yan seorang yang sibuk menjadi target kawanan gagak berwajah nan sangar ini. Ingin melawan pun, masihlah belum tahu caranya berkat situasi tak memungkinkan yang terjadi. Oleh karenanya, jangan salahkan kalau wanita berdarah bangsawan ini malah berakhir memungut batangan bambu bekas dari kekacauan beberapa hari lalu, mengibas-ngibas liar tiap kali gagak hendak mencakar ataupun mematuknya.

"Tetaplah didekatku." Kwan Mei menarik, menajamkan pandangan ke sekitaran. Kala sepasang tangan kosongnya mengeluarkan sejumlah pendaran cahaya kebiruan, yang mana setelahnya cahaya kebiruan ini menciptakan suatu kubah perisai pelindung, mengurung mereka berdua dari serangan yang ada.

Namun, sekiranya berapa lama Kwan Mei mampu mempertahankan jenis energi seperti ini agar terus-terusan keluar? Lihatlah sendiri bagaimana kawanan gagak tidaklah menyerah, dan tidak akan pula merasa kelelahan biar kata terus saja terpental tiap kali berusaha menubruk. Yang ada justru Kwan Mei-lah yang kian memucat, peluh mulai bercucuran kala wajah tertekuk sudah.

"Tidak bisa, kau benar-benar akan terluka jika seperti ini terus." Memondar-mandirkan diri, Hui Yan mulai memerhatikan bagaimana kondisi Ji Yu serta Tang Yuan di sana. Mendapati jikalau kondisi kedua pria itu pun sama buruknya, atau malah jauh lebih berbahaya mengingat lawan mereka adalah penjaga desa tak berhati. Belum lagi di saat ini tak ada lagi sosok Pak Tua yang mampu membantu di kala situasi terdesak akan terjadi, mengharuskan Hui Yan mulai memejamkan sepasang netra. Setidaknya aku harus tahu cara mempergunakan energiku sendiri, melindungi mereka semua sebisa yang kumampu.

Akan tetapi, apa ini? Koakan gagak kian mengencang, dan seiring akan mengencangnya koakan tersebut ingatan buruk dari gugurnya satu demi satu kawan seperjuangan terus saja berlalu-lalang dalam benak, lantas bagaimana bisa Hui Yan berkonsentrasi? Dan apakah benar, kawanan gagak ini sengaja? Sungguhkah mereka memiliki jenis kekuatan pengendalian pikiran seperti ini?

Mari konsentrasi, Hui Yan. Mari tenangkan dahulu pikiranmu. Tarikan dan embusan napas terus saja Hui Yan lakukan, biar kata pendengaran kini menangkap akan seruan sang suami, Ji Yu, yang berseru memanggil Tang Yuan. Tetap saja, Hui Yan mengabaikan.

BUKK!

Kembali Tang Yuan terhantam, sudut mulut menampilkan kemunculan darah yang seketika disekanya. Sepasang tungkai melemah efek pukulan dada yang didapatkan barusan pun dipaksakan sudah olehnya untuk bangkit kembali, menyaksikan bagaimana Ji Yu berusaha keras menjatuhkan pedang musuh dengan cambuk yang dimiliki, membelit dan juga menarik.

"Bulan berdarah hampir utuh, kita harus segera keluar dari sini," lirih Tang Yuan, pun mengangguk sudah Ji Yu sembari menarik lebih kuat cambuk yang tak dibiarkannya lepas dari target. Yang mana kemudian, melesat sudah keduanya, kembali bertarung dengan masing-masing penjaga desa yang senantiasa meladeni.

Percaya tak percaya, tapi memanglah ini yang terjadi. Kedua pria yang tadinya begitulah kewalahan, kini terlihat seolah terasuki oleh sesuatu. Jangankan penjaga desa, bahkan Kwan Mei saja yang masihlah berjuang mempertahankan kubah perisai pelindung ini pun taklah menyangka kalau akan menyaksikan perubahan yang sedemikian rupa cepatnya dari sang suami, Tang Yuan, dan juga Ji Yu.

Gerakan lincah, seakan telah lama berlatih. Lihatlah pula bagaimana kecepatan melesat sana-sini yang teramat ringan itu, dapat dikatakan telah mengimbangi kecepatan musuh. Semacam bercampur padu pula dengan embusan angin, tak mengherankan kalau sejumlah dedaunan kering yang ada berterbangan sudah, menambah kesan pertarungan di antara mereka lumayan sengit.

Apa ini yang namanya, musuh meremehkan, sedangkan mereka berdua mulai paham betul cara kerja dari kekuatan yang diberikan Pak Tua? Tak mengherankan pula kalau pertarungan meningkat sudah ke tahap di mana penjaga desa mulai menyudahi perlawanan fisik, dan mulai mempergunakan serangan energi dalam wujud pendaran hitam layaknya kabut.

The Village : Secrets Of Past Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang