(part20_Tamu Aurora)

20 21 8
                                    

Kini rora tengah berada di dalam kamarnya, sepulang sekolah tadi ia langsung naik ke kamarnya,
Karena pikirannya hari ini sangat kacau .

Rora merebahkan tubuhnya yang masih berbalut seragam sekolah di tempat tidurnya .
Pikirannya masih terbayang bayang akan ucapan pak rizki di sekolah tadi .

Rora pun beranjak dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi, ya rora memilih untuk pergi mandi .

Setelah hampir satu jam didalam kamar mandi,rora pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju kaos lengan panjang serta celana kulot berwarna hitam .

Taklama pintu kamar rora terbuka, dan ternyata yang membukanya adalah amayra .

"Roraa,amay boleh masuk?" Tanya amay sembari melangkahkan kakinya menuju tempat tidur rora

"Masuk aja gapapa" jawab rora yang tengah duduk didepan meja hias sembari merapikan hijab yang ia pakai .

"Jadi perginya ra?" Tanya amay

"Jadi dong ini rora lagi siapsiap" sahut rora

"Dzafina bilang dia ga bisa ikut ra" ucap amay

"Kenapa?" Tanya rora sembari membalikkan tubuhnya untuk menghadap amayra yang ada dibelakangnya.

"Dikompleknya lagi ngadain lomba untuk ngerayain hari jadi komplek perumahan nya,dan dzafina jadi salah satu panitia lomba" sahut amayr

"Ohh iyaa iya" ucap rora

"Oh ya ra,amay mau nanya ke rora tapi harus jawab dengan jujur ya" ucap amay

"Amay mau nanya apa?" Sahut rora sembari menghampiri amayra yang tengah duduk di tempat tidurnya

"Rora suka sama pak rizki?" Tanya amay

Rora lantas menatap mata amayra, nampak jelas kekhawatiran yang rora dapat lihat dari tatapan amayra

"Rora gatau amay, perasaan rora ke pak rizki itu gimana? Dan intinya setiap kali rora dekat sama pak rizki . Jantung rora berdetak lebih cepat, rora juga gatau kenapa bisa ngerasain hal kayak gitu kalo lagi sama pak rizki" sahut rora sembari menunduk

"Itu tandanya kamu juga suka sama pak rizki ra,amay bakal selalu ngedukung apapun keputusan yang rora ambil" ucap amay sembari memeluk sahabat nya tersebut .

"Tapi rora takut bikin dzafina kecewa amay,rora udah terlanjur janji kalo rora ga bakal naruh harapan atau punya perasaan ke pak rizki" ucap rora

"Itu masalahnya sekarang ra, sekarang rora harus bisa ngambil keputusan. Rora lanjutkan apa yang menurut rora pantas buat didapatkan . Masalah dzafina lama kelamaan juga dia pasti bakal sadar kalo pak rizki ga ada rasa sama dia ." Ucap amayra

"Tapi rora takut dzafina kecewa" sahut rora

"Masalah dzafina,biar amay deh yang ngejelasin ke dia pelan pelan." Ucap amay

"Kalo emang dihati rora ada pak rizki,rora harus perjuangakan! Rora juga harus ngasih tau isi hati rora gimana ke pak rizki" sahut amay.

"Rora bingung amay" ucap rora sembari menggenggam tangan amayra

Amay hanya tersenyum,

"Permisi non,dibawah ada tamu" ucap bibi sembari berdiri di pintu kamar rora yang terbuka

"Siapa bi?" Tanya rora

"Bibi gatau non,katanya mau ketemu sama non rora" ucap bibi

"Oh iya,suruh tunggu sebentar ya bi. Sekalian buatkan minum sama bawain kue ke ruang tamu ya bi" sahut rora

Queenneisha Aurora [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang