(part39_)

34 20 35
                                    

Dari pagi Rora banyak diam dan melamun,

"Ra are you okay?" tanya Dzafina

Ya Dzafina baru kembali 2 hari yang lalu dari luar negeri.

"Iya Ra, kamu kenapa? Lagi sakit, atau lagi berantem sama Zaki?" timpal Amay

"Aku nggakpapa kok,"

"Seriusan Ra," sahut Dzafina

"Iyaa"

"Hmm okelah" timpal Amay

Ketiganya pun kembali fokus pada kegiatan mereka masing-masing .

Bel istirahat pun berbunyi .

"Kantin kuy," ajak Dzafina

"Kuyy" sahut Amayra

Dan Aurora masih diam duduk dikursinya,

"Ra, ayo ke kantin." ajak Amay

"Kalian deluan aja ntar Rora nyusul,"

Dzafina dan Amayra saling menatap satu sama lain, "Iyadeh Ra, awas aja ga nyusul." sahut Amay

Keduanya pun pergi meninggalkan Rora sendiri di kelas.

"May, Rora kenapa ya.?" tanya Dzafina

"Amay juga gatau Dza,"

"Rora kayak lagi nutupin sesuatu dari kita,"

"Iya tapi apa?"

"Nggaktau"

"Hmm yaudah nanti kita coba tanya Zaki,"

Keduanya pun sampai dikantin dan mendapati Haikal dan Zaki,

"Rora mana,?" tanya Zaki

"Masih dikelas, katanya nanti nyusul" jawab Dzafina

"Tumben" timpal Haikal

"Lo lagi kelai sama Aurora Zak,?" tanya Amay

"Nggak,kenapa emangnya?"

"Dia dari pagi tadi melamun terus tau, setiap ditanyain selalu jawab gapapa" sahut Amayra

Zaki pun bangkit dari duduknya,

"Lo mau kemana Zak,?" tanya Haikal

"Mau ke kelas Aurora"

Zaki pun pergi meninggalkan kantin,

Sedangkan Rora masih memikirkan isi surat yang kemaren sore ia dapatkan .

Pranggg ..

Kaca jendela di kelas Rora pecah terkena lemparan batu,

Rora terkejut dan melihat di batu tersebut terdapat kertas yang bertuliskan, "Hai Ra, lets play . Sebentar lagi lo bakal liat orang yang lo sayang terluka."

Kertas yang Rora pegang terjatuh ketika ia mendengar teriakan gaduh dari luar kelasnya .

Ia pun bergegas keluar dari kelasnya menuruni satu persatu anak tangga hingga ia sampai di lantai dasar mendapati orang-orang tengah berkerumbun .

"Kasihan ya si Zaki,"

"Siapa yang tega ngelukain Zaki"

"Darahnya banyak banget itu"

Kira-kira seperti itulah omongan-omongan yang Rora dapat dengarkan .

"Nggak!!" teriak Rora histeris sembari menghambur kerumbunan untuk supaya dirinya bisa masuk dalam kerumbunan

Ia pun dapat masuk ke dalam gerombolan siswa,

Betapa terkejutnya ia mendapati tubuh Zaki yang terbaring dengan luka di bagian perut hingga darah mengalir tanpa henti .

Queenneisha Aurora [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang