(part 19_Sauqi)

23 21 2
                                    

Kini sauqi tengah berada didalam kamarnya sembari menatap layar laptop yang ia letakkan dipangkuannya .

Tok.. tok.. tok..

Bunyi ketokkan pintu yang berasal dari luar kamar sauqi

Sauqi pun lantas memindahkan laptopnya ke tilam dan ia pun berdiri untuk membuka pintu kamar

"Sudah makan siang qi? Tanya sosok perempuan yang tengah berdiri didepan pintu kamar sauqi

"Sudah bun," jawab sauqi pada sosok perempuan yang ternyata adalah bundanya

"Bunda boleh masuk? Ada yang perlu bunda bicarakan" tanya bunda sauqi

Sauqi pun mempersilahkan bundanya untuk masuk ke dalak kamarnya .

Dan kedua ibu dan anak tersebut tengah duduk di soffa berukuran kecil di kamar sauqi .

"Bunda mau bicara apa?" Tanya sauqi pada bundanya

"Beberapa hari yang lalu, bunda sama bibi bersih bersih kamar nya alena . Terus bunda nemu buku- " ucapan bunda terpotong karena bunda tiba tiba saja menangis

"Sudah bun,jangan nangis lagi. Alena disana pasti ga mau ngeliat kita masih larut dalam kesedihan atas kepergian alena bun" sahut sauqi sembari memeluk bundanya

Bunda sauqi pun membalas pelukann anak laki lakinya tersebut .

Dan bunda sauqipun melanjutkan pembicaraannya yang terpotong tadi .

"Bunda nemu buku harian nya alena qi, disana alena nyeritain tentang kehidupan dia. Dia ceritakan semua keluh kesahnya dibuku hariannya . Bunda jadi ngerasa bersalah qi, selama ini ayah sama bunda terlalu sibuk sama kerjaan sampe ngelupain alena ." Ucap bunda sauqi sembari menangis

"Sauqi juga ngerasa bersalah bun, karena ga bisa ngejaga alena dengan baik . Seharusnya dari dulu aja sauqi tinggal samasama alena" sahut sauqi sembari mengusap dengan lembut air mata bundanya .

"Alena setiap harinya ngerasa kesepian qi, bunda sudah gagal jadi sosok ibu qi" ucap bunda sauqi

"Nggak bun, bunda itu sosok ibu yang hebat buat sauqi sama alena. Alena juga pasti ngerti kok sama kesibukan ayah dan bunda" sahut sauqi

"Alena juga nulis tentang teman temannya dibuku hariannya, teman teman yang selalu ada buat alena disaat alena ngerasa kesepian . Bunda jadi pengen ketemu sama temen temen nya alena" ucap bunda sembari menggenggam tangan sauqi

"Mau sauqi antarin perginya bun,? Tanya sauqi

"Nggak usah bunda pergi diantar sama supir aja qi" jawab bunda

"Yaudah,bunda jangan sedih sedih lagi ya bun" ucap sauqi sembari mengeratkan genggaman tangannya pada bundanya .

Bunda nya hanya tersenyum .

"Lanjut gih kerjain tugas kamu,bunda mau pergi ke restoran dulu" ucap bunda sauqi kemudian ia pergi meninggalkan kamar sauqi .

Sauqi yang masih duduk di soffa teringat akan sesuatu .

Flashback on

Kini jadwal sauqi untuk pulang kerumah orang tuanya, ia akan pulang setiap minggu di akhir pekan .

"Ka,jalan yuk!" Ucap alena pada abangnya yang tengah duduk membaca buku di ruang tamu

"Jalan kemana de?" Sahut sauqi sembari menutup buku yang ia baca

"Ke mall cari makan atau beli beli gitu mumpung kakak ada dirumah jadi mau ya jalan sama alena" ucap alena sembari duduk disamping sauqi

"Yaudah siap siap gih sana" sahuy sauqi

Queenneisha Aurora [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang