(part_34 Ungkapan)

31 21 16
                                    

Setelah mengantarkan Aurora pulang, Sauqi pun pulang kerumahnya .

Lelaki tersebut menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang tempat tidurnya .

Ia meraih foto yang ada dimeja samping tempat tidurnya, terdapat foto sepasang anak perempuan dan anak lelaki yang sedang tertawa di dalam foto .

"De,kakak kangen kamu . De kakak mau cerita deh, makin kesini perasaan kakak makin nggak bisa diatur ke temen kamu de si Aurora . Kakak nggak bisa nganggap dia kayak adek sendiri,kakak malah berharap lebih dari itu de . Saingan kakak banyak banget de,buat naklukin hatinya Aurora. Kakak janji bakal selalu ngejaga Aurora walaupun nyawa kakak taruhannya de . Sebegitu bucinnya ya kakak mu ini de, ya maklum lah kelamaan sendiri sekalinya suka sama orang saingannya banyak banget de . Kamu pasti setuju kan de kalo kakak sama Aurora .

Kemudian ia meletakkan kembali foto tersebut diatas meja samping tempat tidurnya . Sauqi pun memilih untuk beristirahat,

Keesokan paginya, Aurora tengah bersiap untuk pergi bermain sepeda berkeliling komplek bersama Amayra .

"Roraaaaa yuhuuu Auoraaaa" panggil amay yang duduk disepedanya .

Rora pun keluar dari rumah, " Assalamualaikum" ucap Rora

"Eh iya Walaikumsalam" sahut Amay

"Yaudah ayok! Ntar keburu panas," sambung Amay

"Iya bentar,"

Rora pun mengambil sepedanya di parkiran . Keduanya pun mengayuh sepeda berkeliling komplek.

"Ra,"

"Hm,"

"Kalo Zaki nembak lo gimana Ra,?"

"Ya mati lah Rora"

Amayra pun menghentikan sepedanya, dan diikuti oleh Aurora

Plak

Amayra menyentil jidat Auora

"Kok jidat Rora malah disentil si,sakit tau Amay!"

"Lagian salah Rora! Amay lagi serius juga malah bercanda"

"Lah emang benerkan,kalo Zaki nembak Rora pake pistol ya MATI lah Rora"

"Tau ah Ra,bodo amat!" sahut Amayra sembari kembali mengayuh sepedanya

Sedangkan Aurora masih diam, ia sebenarnya tau maksud dari ucapan amayra . Tapi ia tidak mau terlalu berharap lebih pada siapapun sekarang ini, ia takut akan mengecewakan atau bahkan dibuat kecewa nantinya .

Ia pun memutuskan untuk mengayuh kembali pedal sepedanya mengejar Amayra .

Dilain tempat,

Rizky yang sudah dari beberapa bulan yang lalu menetap di luar negeri,tidak sengaja bertemu dengan Dzafina .

"Fina" panggil Rizki

Merasa namanya dipanggil oleh seseorang,Dzafina menghentikan langkahnya dan mencari sumber suara yang memanggilnya .

"Pak Rizky kok ada disini?" tanya Dzafina ketika tahu yang memanggilnya tadi adalah pak Rizky

"Panggil ka Rizky aja,aku bukan guru kamu lagi"

"Em iya"

"Bukannya aku udah beberapa bulan ini tinggal disini,dan kerja ngurus perusahaan ayah aku disini . Dan kamu ngapain disini,? Pindah sekolah atau gimana?"

"Lagi nemanin mama ngerawat nenek sakit disalah satu rumah sakit di sini"

"Ohya,nanti aku mau mampir jenguk nenek kamu. Apa boleh?"

Queenneisha Aurora [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang