Kini Rora telah sampai di depan rumah sakit .
"Titip salam buat ayah sama bunda ya Ra," ucap Zaki dari dalam mobil
"Iya Zak,makasih udah nganterin Rora"
Zaki hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya
Kemudian mobil Zaki pergi meninggalkan rumah sakit .
Rora melangkahkan kakinya menuju ruangan tempat abangny dirawat .Sepanjang perjalanan menulusuri lorong lorong rumah sakit, Rora selalu memikirkan ucapan sosok perempuan yang ia temui tadi sore .
Saat Rora sampai didepan ruang rawat Aprin dan masuk ke dalam ruang rawat Aprin . Ternyata di dalam ruangan tersebut kosong tidak ada abangnya yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit .
"Assalamualaikum, bunda abang Rora data__" ucap Rora terpotong karena terkejut tidak ada abang dan bundanya yang selalu menjaga di ruang rawat abangnya
"Bundaa" panggil Rora keluar dari ruangan rawat abangya .
Ketika Rora melewati beberapa ruangan ia bertemu dengan salah satu perawat dan menanyakan mengapa ruangan abang nya di rawat kosong .
"Suss sus saya mau nanya," ucap rora pada perawat yang lewa
"Iya ada yang bisa saya bantu?" Tanya perawat tersebut
"Pasien di ruang UGD kenapa nggak ada di ruangannya ya sus?"
"Oh pasien sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa karena pasien sudah sadar dari komanya"
"Sadar?, suster beneran?!" tanya Rora
"Iya de,pasien ada di ruang rawat teratai nomer 134" jawab perawat
"Makasih sus" ucap Rora pergi meninggalkan perawat
Sepanjang jalan Rora tidak henti hentinya mengucap syukur atas sadarnya Aprin abangnya dari koman panjangnya.
Rora telah sampai di depan ruang rawat teratai nomer 134, kemudiam rora membuka pintu tersebut dengan deru napas yang tidak beraturan karena rora berlarian untuk cepat sampai ke ruang rawat aprin .
"Abangggg" ucap Rora sembari menangis memeluk abangnya yang sedang bersandar di ranjang rumah sakit .
"Jangan tinggalin Rora lagi ya bang, Rora takut" ucap rora
"Iya Queen nya abang, abang nggak bakal ninggalin Rora . Abang bakalan selalu ada buat rora" sahut Aprin sembari mengusap dengan lembut air mata yang jatuh di pipi adik perempuannya
Kemudian Rora menatap semua orang yang ada di dalam ruang rawat aprin . Ada bunda, ayah dan Sauqi
"Kenapa nggak ada yang ngabarin rora kalo abang sudah sadar dari koma?!" tanya Rora sembari menangis tersedu sedu
"Bunda sama ayah lupaa nak, maafin ya" jawab bunda sembari memeluk Rora
Dilain tempat Zaki tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang karena hujan yang sangat deras membuat jalanan menjadi licin .
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, Zaki sampai di rumahnya dan bergegas masuk .
"Baru pulang nak?" Tanya mama Zaki yang tengah duduk di sofa ruang tamu
"Hehe iya ma" jawab Zaki sambil ikut duduk disamping mamanua
"Ohya gimana kabarnya abangnya Rora" tanya mama Zaki
"Masih belum sadar ma dari komanya,"
"Ohhya, Zaki tadi mama dapat telpon dari tante Meilin katanya Dina balik ke indonesia dan mau sekolah disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenneisha Aurora [Selesai]✔
Ficção AdolescenteQueenneisha Aurora atau sering dipanggil Rora, Dia adalah gadis ceria yang selalu menebar senyum kebagiaan untuk orang-orang disekitarnya . Tapi Rora hanya menutupi semua dengan senyumannya, gadis itu berhasil menipu semua orang seolah dirinya baik...