Assalamu'alaikum para readers, maaf banget lambat up tapi makasih ngga lama lagi novel ini bakalan tamat do'ain yah semoga lancar amiin dan semoga suka sama ceritanya.
"Di saat seperti ini sepertinya lagi-lagi gue bimbang dengan diri gue sendiri, apa harus mengalah atau bertahan dengan egoku? "
#Salwa
Pagi-pagi di sekolah Cila mempercepat langkahnya menyusuri koridor sekolah mencari seseorang yang sudah dia kenal sejak SMP, sahabat, ralat mungkin tidak lama lagi orang itu akan menjadi mantan sahabatnya. Sahabat macam mana coba yang tega menusuk sahabatnya sendiri dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Salwa.
Sedangkan Laskar? Orang itu hanya memberi ruang untuk istrinya agar dia bisa berbicara dengan Salwa, Laskar rasa ini masalah lama jadi dia tidak ingin ikut campur, bukan tidak perduli hanya saja dia rasa semua orang punya privasi mereka masing-masing. Apalagi Cila sempat meminta waktu untuk berbicara dengan Salwa.
Namun na'as Cila tidak mendapati keberadaan Salwa, entah kemana orang itu. Cila menanyaka keberadaan Salwa pada salah satu teman kelasnya "Rin? kamu liat Cila nggak? "
"Nggak! emang kenapa biasanya dia bareng lo, " sahut Rin Cila hanya mengangguk mendengar itu. Kemudian melenggang pergi dari situ.
Saat berada di ambang pintu Cila melihat Laskar yang ingin masuk juga dan menggerakkan alisnya seolah mengatakan "Gimana?" Cila hanya menggeleng pergi karena tidak lama lagi jam pertama dimulai.
Cila duduk di bangku miliknya di sana sudah ada Zia juga di sampingnya. Cila melipat tangan dia atas meja kemudian menundudukkan kepalanya di sana. Zia yang melihat itu seketika paham ini semua pasti ada kaitannya dengan Salwa.
"Kenapa Cila ? " tanya Zia. "Kalau mau curhat, kuping aku masih gede kok kalau kamu cerita, " tambahnya lagi.
"Pusing Zi, tadi aku ke kelas Salwa, tapi dia ngga ada di sana, tapi aku ngga tenang kalau gini, aku itu mau denger dari Salwa langsung, kenapa dia ngelakuin itu, kan kalau aku salah kita bisa bicarain baik-baik, " jelas Cila.
"Smile, udah serahin aja sama Allah, Allah tau kok yang terbaik, " ucap Zia mencoba menenangkan Cila.
Sahabatnya ini pasti masih merasa sedih karena foto itu, tapi mau gimana lagi. Tak ada yang bisa dia lakukan selain menghibur Cila. Seperti kalimat penghibur yang ada dalam Al-Qur'an surah Al Insyirah ayat 5. Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
"Assalamualaikum dan selamat pagi anak-anak, " sapa Bu Linda guru mata pelajaran Biologi.
"Waalaikumsalam buuuuu, " jawab mereka serentak.
Sebisa mungkin Cila harus fokus untuk mata pelajaran kali ini, karena tidak lama lagi ujian kelulusan di mulai, dia harus melupakan masalah pribadinya dan fokus untuk ujian kali ini, yang walaupun nilai bukan segalanya tetapi sebisa mungkin dia akan membuat bangga orang tuanya sama sepeti semester lalu, dan pasti untuk ngebahagiain suaminya Laskar tentunya.
"Jadi semuanya buka buku biologi ada halaman 117 di situ ada beberapa soal, karena tidak lama lagi ujian kelulusan kita fokus buat ngerjain tugas pilihan ganda saja, " ujar Bu Linda di angguki oleh seluru siswa.
"Iya buu. "
Jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, sekarang Cila beserta beberapa perintilannya yaitu Laskar, Zia Banyun dan Virgo dan satu jangan lupaka Raka kini tengah berada di kantin sekolah.
"Emang yah si Salwa, tampilannya aja MasyaAllah taunya nusuk dari belakng. " Banyun orang itu memang sedari tadi tidak berhenti mengutarakan kalimat kesalnya. Rasanya telinga teman-temannya sudah panas mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CILASKAR
Teen FictionLaskar Anggara adalah siswa kelas XII yang berani mengambil langkah nikah mudah tanpa perjodohan. Laskar memiliki paras yang tampan, tubuh yang tegap tinggi dan merupakan salah satu most wanted disekolahnya. Dia juga bisa di bilang paham tentang ag...