3.CILASKAR

1.9K 193 39
                                    

Happy reading

Acila saat ini tengah melantunkan Surah Ar-Rahman, surah yang sangat ia sukai, setelah usai Cila membaringkan tubuhnya diatas kasur tingkat dua, dimana dia selalu tidur dengan Rayna. menatap langit-langit kamarnya sambil memeluk Al-Qur'an miliknya.

Acila memang selalu seperti ini setelah menunaikan sholat magrib pasti selalu membaca Al-Qur'an. Sekitar 1-2 surah sambil menunggu waktu sholat isya,kecuali surah Al-Baqarah mana bisa dia menghabiskan satu surah itu dalam waktu antara magrib ke isya.

Acila mulai berkelana dalam pikirannya
"Ya Allah apakah hamba benar-benar hijrah atau hanya mengubah cara berpakaian hamba, hamba bingung ya Allah."

"Apakah hamba benar-benar berhenti pacaran karena engkau atau hanya karena hamba trauma dan takut untuk pacaran lagi? "

"Astagfirullah Cila mikirin apasih yakinkan hatimu Cila, Kamu beribadah hanya karena Allah."

"Bismillah serahkan semuanya sama Allah, bismillah Cila."

"Ya Allah hamba menyukai salah satu hambamu ya Allah. "

"Ya Allah, jika dia jodoh hamba maka dekatkan lah ya Allah, jika bukan jodoh hamba makan jodohkanlah. "

"Astagfirullah Cila itu sama aja kamu maksa Allah, Ampun ya Allah. " Acila terus saja mengadu kepada Allah, mengeluarkan semua apa yang ada dalam pikirannya.

"YAHHH MIKIRIN APA! " ucap Rayna yang tiba-tiba datang membubarkan semua isi kepala Cila.

"Astagfirullah, ih kebiasaan deh kalau mau masuk kamar itu diketuk Ray! " ujar Cila, yang sangat kaget dibuat Raina bagaimana tadi kalau dia sampe jantungan.

"Ih Rayna udah ketuk yah, kakak aja yang ngga denger, " jawab Rayna.

"Kakak emang bayangin apasih, sampe Rayna ketuk ngga kedengeran, Ah lagi mikirin kak Laskar yah," tebak Rayna.

"Ih sembarangan, " elak Cila tidak Terima, enak saja dia dibilang mikirin Laskar, yah memang benar sih.

"Ngaku aja deh."

"Ngga yah."

"Pasti mikirin Kak Laskar."

"Ngga."

"Pasti."

"Ngga."

"Pasti."

"NGGA."

"PASTI."

"KAMU NGAJAK RIBUT."

"NGGA, RAYNA NGGA NGAJAK RIBUT. "

"KALAU GITU NGGA USAH TERIAK."

"KAKAK YANG TERIAK."

"KAMU YANG TERIAK."

"KAKAK JUGA."

"NGGA."

BURRKK suara pintu terdengar sangat keras, saat seseorang mendorong pintu dari luar entah siapa yang berani mendorong pintu kamar sekencang itu. Bisa-bisa pintu kamar mereka rusak dibuat nya.

Cila dan Rayna menoleh kesumber suara, terlihat perempuan memakai mukenah yang sudah berkepala empat tengah tertunduk sambil memegang sabu ijuk. "Kalau kalian ngga berhenti bertengkar, Umi usir kalian dari rumah."

Cila dan Rayna sontak terduduk didepan uminya dan menangkup kan kedua tangannya "Ampun Umi," ucapnya bersamaan sambil sesekali menunduk.

"Ampun Umi, " tambah mereka.

"Yah udah, damai sekarang! " suruh Umi Aliza yang tak bisa diganggu gugat.

Cila menghadap Rayna begitu juga sebaliknya "Maaf kak." Rayna mengulurkan tangannya, memang dia yang mencari gara-gara lebih dulu.

CILASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang