1.CILASKAR

3.5K 322 100
                                    

"Ada banyak hal yang belum tentu kamu pahami, tentang indahnya cinta dalam diam dan pedihnya penantian tanpa kepastian. Bukan? bukan karena tak ada jawaban setiap pertanyaan yang terlontar dalam setiap hembusan kata yang keluar dari mulut, tapi tentang misteri kehidupan yang tak mungkin bisa terpecahkan, bahkan akan selalu menjadi pertanyaan demi pertanyaan yang sulit terjawab dan mungkin selamanya akan menjadi rahasia sang pencipta"

(CILASKAR) tentang takdir yang tidak terpecahkan

Acila Almaira yang sehari-harinya dipanggil dengan sebutan Cila, gadis cantik dengan jilbab yang selalu melekat pada kepalanya menjadi ciri khas kalau Acila seorang muslim. Acila bersekolah di salah satu sekolah ternama dikota Jakarta, SMA Ternaka.

Acila dikenal sebagai anak yang baik, ramah dan sholehah tapi tak banyak juga yang menghujatnya mengatainya sok alim lah, sok suci lah and lain sebagainya. Maklum, kehidupan selalu ada yang pro dan kontranya.

Cila berjalan melewati koridor sekolah menuju mading untuk mencari letak dimana namanya, karena dimading terdapat nama pembagian kelas, sekedar informasi hari ini adalah hari pertama Cila dikelas XII. Tapi nihil ternyata mading sudah dipenuhi oleh siswa-siswi yang ingin melakukan hal yang sama seperti dirinya.

"Assalamualaikum Cila, " sapa Zia sahabat dari Cila, yang baru saja berlari kecil untuk menghampiri nya.

Fauzia Inara gadis yang berstatus sahabat dari Cila, gadis yang selalu menemani hari-hari Cila selama disekolah ini. Acila dan Zia sudah bersahabat sejak memasuki SMA Ternaka,walaupun bisa dibilang tidak lama tapi kedekatan mereka sudah seperti sahabat dari kecil.

"Waalaikumsalam Zia, gimana udah liat pembagian kelas belum? " tanya Cila pada Zia yang baru saja menghampirinya.

"Udah nih, and Alhamdulillahnya you and i are in the same class," ucap Zia dengan senangnya.

"Bagus deh kita di kelas berapa? " tanya Cila lagi.

"Kita kelas XII lah Cila, mo kelas berapa lagi yakali kita ngga naik kelas la" ujar Zia lagi, maklumi Zia yang seperti ini, memang orang si Zia rada-rada bermasalah gitu.

"Maksud aku ngga gitu Zia, maksud aku kita di kelas mana, kelas XII IPA 1 cont__" ucapan Cila terpotong karena Zia langsung menyambung nya dengan mengucapkan tiga kata satu kalimat "Nah itu tau."
Ingatkan Cila tidak memakan Zia.

"Udahlah Zia ke kelas yuk kalau gitu milih tempat duduk! " ajak Cila dengan memasang muka malasnya, malas meladeni si Zia yang lemotnya udah stadium empat.

"Yok."

___________________

Di depan kelas Zia dan Cila saling menatap seakan melakukan telepati antara satu dengan yang lain. Bingung ingin duduk di mana, karena kelas ini bangku sudah diisi oleh beberapa siswa dan yang tersisa yaitu kursi depan dan paling belakang.

Padahal kursi yang mereka inginkan tidak terlalu di depan tapi tidak juga paling belakang, jadi mau tidak mau mereka harus memilih kursi yang paling depan saja daripada di belakang yang ada tenggelam mereka berdua, secara tubuh mereka berdua mungil.

"Ya udah kita didepan aja La! " ajak Zia pada Cila, Yah kursi paling depan disudut.

"Yah mo gimana lagi," akhirnya Cila menurut saja, dari pada pelajaran tidak ada yang masuk di otaknya kalau dia memilih kursi belakang, yang ada mereka hanya melakukan ghibah.

Laskar Anggara yang biasa dipanggil Laskar, merupakan anak dari pemilik sekolah tempat dia bersekolah, Laskar bisa dibilang terkenal di SMA Ternaka karena dia anak dari pemilik sekolah dan paras yang bisa dibilang sangat tampan membuatnya populer disekolah ini.

CILASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang