17.CILASKAR

1.1K 91 6
                                    

HAPPY READING

Cila, Zia, Salwa, Rayna beserta orang tua Laskar dan urang tua Cila. Tengah berada di tempat duduk penonton untuk menyaksikan balap motor yang akan diikuti Laskar serta teman-temannya.

Banyak penonton yang hadir untk menonton balapan ini, semua orang bersorak memberi semangat.

Ini pertama kali Cila datang ketempat seperti ini, ada rasa takut. Jika Laskar kenapa-kenapa, rasanya Cila tidak ingin membayangkannya.

Laskar dan yang lainnya sudah mengambil posisi di sirkuit. Semua orang sudah menyalakan motornya. Memberi pemanasan terlebih dahulu.

Laskar menoleh ke arah lawannya, orang yang sudah menantangnya beberapa hari yang lalau.

Flashback on

Laskar berjalan ke kiri dan ke kakan, bagaimana caranya menjelaskan kepada Cila. Malam ini dia akan ke suatu tempat sesuai perjanjiannya tadi sore. Tapi melihat kejadian saat Cila berada di jalan dan menangis. Laskar tidak tega meninggalkan Cila seorang diri di rumah.

"Kenapa Las? " heran Cila.

"Cil, kamu punya cadar? " tanya Laskar balik.

"Punya! kenapa? " sahut Cila.

"Kamu pake terus kita berangkat! " perintah Laskar.

"Kita mau kemana? " tanya Cila.

"Udah kamu pake aja, "

Cila hanya menurut dan mengambil cadar miliknya. setelah memakainya, Cila bergegas turun menyusul Laskar yang sudah turun terlebih dahulu.

Saat sampai di luar rumah, Laskar sudah siap dengan motornya. "Cil, kamu pake celana panjang juga kan? "

"Iya."

Laskar membuka pengait pada helm, Cila yang melihat itu menutup mata, sepertinya Laskar akan memasang helm dikepalanya, seperti waktu itu.

"Cil, nih helmnya, " sahut Laskar.

Cila mengambil paksa helm dari tangan Laskar, lantaran kesal, padahal Cila kan berharap ada adegan romantis di part kali ini.

"Kenapa Cil? " tanya Laskar, sepertinya Cila marah padanya.

"Ngga papa. " dasar ngga pekka sambung nya dalam hati.

"Yah udah naik, kamu duduknya ngangkang aja, " sahut Laskar dituruti oleh Cila.

Cila menurut saja dan mencoba naik di motor besar itu. Cila bingung kemana Laskar akan membawanya.

"Kita sebenarnya mau kemana Laskar? " geram Cila, tadi Laskar hanya menyuruhnya ikut tanpa menjelaskan apapun.

"Cila, kalau aku anak geng motor, kamu ngga marah kan?, " ujar Laskar setengah berteriak, karena angin yang bertiup memaksanya harus menambah oktaf suara.

"Mata? ngga, kenapa emang? " tanya Cila balik.

"Aku ketua geng motor Cila, maaf baru bilang sekarang, " sahut Laskar.

Cila sedikit kecewa kenapa Laskar baru mengatakan itu, tapi Cila tidak marah setidaknya Laskar sudah mau jujur dengannya.

"Terus? "

"Kamu ngga marah kan? " tanya Laskar memastikan.

"Nggak, btw kita mau kemana sebenarnya? " tanya Cila.

"Soal tadi, di sekolah maaf udah pergi tanpa ngabarin, " ujar Laskar, Laskar menyesal karena hampir membuat istrinya celaka.

"Lupain! " ucap Cila.

CILASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang