Zia terdiam dalam kelas sesekali menunduk, Cila yang menyaksikan itu kebingungan ada apa dengan Zia, Zia terlihat berusaha tenang tapi Cila bisa tau kalau ada sesuatu yang mengganggu pikiran Zia. Mulai dari tidak konsen saat pelajaran berlangsung beberapa menit yang lalu, hingga menolak ajakan Cila untuk makan dikantin.
"Kalau punya masalah cerita Zia, " ucap Cila, apa gunanya Cila kalau ada masalah tapi dia tidak berguna.
"La aku harus ngapain?" tanya Zia membuat bingung saja.
"Kamu kenapa? " tanya Cila lagi.
"Seminggu lagi aku nikah, " ujar Zia, Cila yang mendengar itu mencoba mencernanya apa tadi menikah Cila ngga salah dengar kan.
"Nikah? " hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut Cila.
"Aku dijodohin Cila, aku ngga bisa nolak ini permintaan bunda, aku ngga berani nolak Cila, " rengek Zia dengan wajah sedihnya. Jujur saja dia masih ingin fokus sekolah ada cita-cita yang harus Zia gapai, tapi apa sekarang dia harus berakhir dengan pernikahan.
"Bunda kamu ngga mungkin milih laki-laki sembarangan buat kamu, pasti dia yang terbaik, " nasehat Cila.
"Tapi bagaimana dengan masa muda ku, bagaimana dengan cita-cita ku Cila? " Zia lagi dengan wajah murungnya.
"Zia kamu ingat ayat ini ngga?,Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216). Allah tau yang terbaik Zia, " jelas Cila.
"Astagfirullah ya Allah, Cila kamu benar mungkin ini yang terbaik, " ucap Zia akhirnya.
"Yaps, kamu coba jalanin aja dulu. Bunda pasti ngga akan salah pilih percaya deh sama aku, " ucap Cila menenangkan Zia.
"Kamu bisa aja La, " Zia mulai tersenyum, selalu seperti ini jika dia bercerita pada Cila pasti dia akan tenang, karena setiap perkataan Cila selalu memangiatkan dia pada Allah.
"Hehe senyum dong, Zia ngga cocok murung, mau jalanin hubungan halal kok murung, " ejek Cila menghibur Zia.
"Hiiiiiii, ini udah senyum" Zia memegang kedua sudut bibirnya agar membentuk senyuman, lalu Zia memeluk Cila. "Makasih La, kamu selalu ada setiap aku punya masalah. "
"Jadi aku pembawa masalah dong." Cila lebay.
Sontak Zia melepaskan pelukannya dan memasang wajah pura-pura ngambek. "Ih Cila ngga gitu. "
"Hehehe bercanda, ngomong-ngomong kamu udah ketemu sama cowok yang nikah sama kamu? " tanya Cila.
"Iya udah, " jawab Zia.
"Jadi gimana? " tanya Cila lagi.
"Nanti juga kamu tau yang intinya kamu udah kenal orang ini," ujar Zia.
"Ih siapa makin penasaran," Cila geregetan, jiwa penasarannya seakan meronta-ronta apalagi berhubungan dengan Zia bisa-bisa dia jadi detektif dadakan kalau begini.
"Rahasia, nanti ajah."
"Ih ngga asik ah. " ambek Cila.
_________
Laskar bersama ketiga sahabatnya tengah asik melahap makanan dikantin sekolah, tapi ada yang berbeda, hari ini Arga yang dingin semakin dingin, kalau Laskar tumben-tumben aja bibirnya terus saja dihiasi dengan senyuman.
"Kenapa tuh anak, " sahut Virgo pada Banyun, sambil menunjuk Laskar dengan dagunya.
"Ngga tau, kesambet kali." tebak Banyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CILASKAR
Подростковая литератураLaskar Anggara adalah siswa kelas XII yang berani mengambil langkah nikah mudah tanpa perjodohan. Laskar memiliki paras yang tampan, tubuh yang tegap tinggi dan merupakan salah satu most wanted disekolahnya. Dia juga bisa di bilang paham tentang ag...