7.CILASKAR

1.6K 152 26
                                    

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216)

Happy Reading

Cila dan Zia berjalan bersama menuju kelas, sampai sekarang Zia belum memberitahu Cila tentang siapa orang yang dijodohkan dengannya. Alasannya simpel karena Zia menunda untuk menceritakan orang yang dijodohkan dengannya.

Cila ngga salahkan balas dendam kepada Zia kadinya satu sama, ini itu trik untuk memancing Zia agar mau memberitahu Cila. Cila cukup tau tingkat ke kepoan Zia itu lebih besar dari dirinya.

"Ih Cila ngga asik, kamu mau cerita apa? jangan bikin penasaran deh, " ucap Zia lebay.

"Ih yang salah siapa, ngga mau ngasih tau duluan, " balas Cila.

Percakapan mereka berlangsung saat mereka mulai duduk di bangku mereka masing-masing. Suasana sekolah masih sangat sepi, karena memang sekarang masih sangat pagi.

"Kamu ngasih tau duluan deh, terus aku cerita, " saran Cila.

"Okok, jadi nama cowonya itu Arga kelas IPA 2 Cila. " jelas Zia.

"Hah serius?" tanya Cila. Cila benar-benar tidak menyangka, selama ini walaupun tidak akrap tapi gang mereka selalu mengajak Cila dan Zia berbicara atau sekedar mengajaknya ke kantik bersama.

"Iya, ternyata orang tua Arga sama bunda sahabatan dan akhirnya aku harus dijodohin sama Arga, kalau ngga salah denger orang tuanya Arga sakit dia takut kalau ada yang terjadi sama dia, dia ngga bisa ada lagi untuk Arga, " jelas Zia lagi.

Cila masih siap mendengarkan Zia. "Apa ngga salah yah La? kalau nikah tanpa dasar cinta, " sambungnya.

"Percaya sama Allah Zia, pasti ini yang terbaik, " nasehat Cila.

"Heem semoga, " ucap Zia.

"Jangan ragu dengan ketetapan Allah Zia, ingat sepandai-pandainya manusia membuat skenario di film-film, skenario Allah lah yang paling baik, " nasehat Cila.

"Makasih Cila, " berbicara dengan Cila selalu mengarah ke Allah, membuat Zia merasa langsung mendapat konspensasi dari Allah.

"Sama-sama, " jawab Cila.

"Sekarang giliran kamu cerita, kamu ngomongin khitbah kemarin maksudnya?" tanya Zia.

Cila semalam sempat menelfon Zia untuk menceritakan kejadian di mana Laskar datang meng-khitbah dirinya, tapi karena uminya jadi tertunda. Cila memutuskan menundanya sampai sekarang, mumpung bisa jadi umpan untuk mencari tau cerita Zia yang sempat tertunda.

"Seneng boleh ngga sih? " tanya balik Cila dengan senyum girang.

"Serah deh. "

"Aku ngga nyangka Zia, Laskar datang buat ngelamar semalam, " jelas Cila.

"Serius! " pekik Zia.

"Yang cinta dalam diam nyatanya kesampaian, " tambah Zia lagi.

"Aku juga ngga nyangka. Tapi, ada yang buat aku bingung, aku udah terima lamaran Laskar, itu beneran karena Allah atau karena nafsu karena aku udah suka sama Laskar dari lama, " ucap Cila.

"Yakinin hati kamu, kalau apa yang kamu lakukan itu semata-mata untuk Allah. bukannya kamu sendiri yang bilang, pernikahan itu kayak kita ngelakuin ibadah jangka panjang yang ngga akan berhenti sama malaikan izrail datang, " jelas Zia.

"Jalanin aja dulu, " tambah Zia.

"Nasib kita kok samaan ggini,  ucap Cila.

"Iya bedanya kamu saling cinta, aku karena terpaksa," ujar Zia.

CILASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang