✧ TWENTY SEVEN ✧

341 37 2
                                    

-HAPPY READING-





"Ughh.. Eughhh.. Hah hah hah, sa-sakit. hah hah... Abeoji, Eomma... hah Hyung... Sa-sakit sekali. Tolong... hah hah tolong" Erangan kesakitan memenuhi kamar dengan nuansa soft blue tersebut.

Cklek

Seorang wanita memasuki kamar tersebut dengan raut kentara panik kala mendengar pemilik kamar menggeram meminta tolong disertai deru nafas yang tersenggal-senggal. Hampir saja ia memekik dikarenakan rasa panas yang menjalar ditubuh namja yang belum membuka mata sama sekali.

"Astaga Jimin. Hei, kau demam. Kita kerumah sakit sekarang ya? Aku akan memanggil Yuto dan Hiro." Tawarnya sembari mengelus pelan surai Hitam milik Jimin.

Mendengar kata rumah sakit, membuat ia membuka kelopak mata merahnya.Jimin menatap sayu ke arah Sei lalu menggeleng setelahnya. "Tidak usah Noona, aku tidak mau kerumah sakit. Dirumah saja ya?!" Ucap Jimin lirih.

"Tapi kan---"

"Noona..."

"Aishh, Baiklah."

"Terimakasih Noona, aku menyayangimu."

"Dasar manja. Kalau begitu aku akan meminta Han Ahjumma menyiapkan obat dan bubur."

Jimin mengangguk pasrah. Itu lebih baik daripada kerumah sakit. Pikirnya.


Di gerbang sekolah, tampak dua orang pemuda berdiri, sepertinya sedang menunggu seseorang. Yang paling muda sudah kesal setengah mati. Orang yang ditunggu belum datang ditambah pria disebelahnya terus mondar mandir dari tadi.

"Bisa tidak Hyung itu tidak perlu bolak-balik seperti itu, aku pusing Hyung" Ucapnya sedikit tersungut.

"Ya Jungkook-ah, aku juga pusing. Si Park bantet itu belum menampakkan batang hidungnya dari tadi.Padahal kemarin malam dia yang jelas-jelas menyuruh kita pagi-pagi sekali, dan 10 menit lagi kelas akan dimulai."Balas Taehyung sedikit menaikkan nada bicaranya.

Keduanya terus berdebat hal yang tidak penting sampai tidak menyadari beberapa namja memperhatikan kelakuan mereka dari tadi.

"Kim Taehyung... "

"APA?" Taehyung berteriak membalas panggilan seseorang dibelakangnya. Merasa kenal dengan pemilik suara, Taehyung langsung berbalik dan menemukan presensi 6 namja. "eh? Baekhyun-ssi?" Beo Taehyung.

"Kenapa tidak masuk?" Tanya Baekhyun.

"Aku menunggu Jimin. Dia belum datang"Taehyung menjawab dengan wajah kesal, lesu serta khawatir.

"Kenapa?" Seketika perhatian ketujuhnya teralih kearah Yoongi yang memasang wajah datar seperti biasa.

"Itu--"

Drrtt.... Drtttt...

Getaran ponsel yang keras memotong perkataan yang hendak dikeluarkan Taehyung. Jungkook selaku pemilik benda pipih tersebut langsung mengangkat panggilan itu.

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang