Part 40

352 37 3
                                    

Publish : 16 November 2021

-HAPPY READING-
»»--⍟--««

Roda brankar melaju cepat dari loby rumah sakit menuju ruang IGD. Lee Do Hwa, dokter yang menyambut kedatangan ambulance yang membawa Jimin kini memeriksa detak jantung pemuda mungil tersebut.

Ya Denyut nadi Jimin berhasil kembali setelah hampir 15 menit hilang meski itu sangat lemah, walau begitu Yoongi harus mengucap syukur karena Tuhan tidak jadi mengambil adiknya.

"Suster, siapkan ruangan. Pasien harus segera dioperasi"

"Baik dokter"

Do Hwa berjalan keluar. Yoongi yang melihat presensinya langsung berjalan cepat kearah dokter muda tersebut. "Bagaimana adikku?" -tanyanya to the point.

"Kondisi Jimin-ssi sangat kritis. Kami akan melakukan tindakan operasi untuk mencegah pendarahannya yang belum bisa dihentikan"

Mata Yoongi sudah berair dengan penuturan dokter muda itu"La-lakukan Dokter. Selamatkan adikku"

Do Hwa nampak terdiam hingga suara perawat wanita mengalihkan atensinya. "Ruangan siap digunakan Dokter Lee" Mendengar itu Yoongi mencengkram tangan Do Hwa tapi tidak kasar. "Dokter..."

"Kami akan berusaha Yoongi-ssi"

Setelah itu beberapa perawat lainnya mendorong brankar dimana Jimin terbaring lemah diatasnya. Pakaiannya sudah diganti dengan pakaian rumah sakit dan alat bantu pernapasan juga terpasang menutupi hidung dan mulutnya.

Yoongi, Chanyeol, Yuto dan Hiro., mengikuti dari belakang hingga didepan ruang operasi. Bersamaan dengan masuknya brangkar Jimin, Seokjin dan rombongan datang.

Seokjin yang melihat Yoongi yang hanya tertunduk dengan tubuh bersandar di dinding itu, mendekat. "Yoon, Jimin...di-"

"hiks..Hyung..." Seokjin terkejut mendengar isakan Yoongi. Adiknya yang dingin ini menangis. Apa kondisi Jimin sangat tidak baik?

Pemuda tampan itu merengkuh tubuh mungil Yoongi dari samping, yang direngkuh masih menangis "a-aku... Jimin.Jimin hampir saja pergi Hyung."

Seokjin semakin mengeratkan rengkuhannya sembari menepuk pelan punggung kecil Yoongi.

"Jimin pasti baik-baik saja Yoon. Kau harus yakin itu"

Hening beberapa saat.

"Lalu Min Yongjoon?" tanya Sei tiba-tiba, sejenak melirik tangan Chanyeol yang terlihat memar. "Sudah diamankan" Yuto yang menjawab dikarenakan Yoongi dan Chanyeol tidak menghiraukan pertanyaan Sei.

Hiro bangkit dari kursi tunggu yang didudukinya setelah memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket. "Yuto, Sei. Kita harus ke 'Seoul Metropolitan Police'. Kita akan membicarakan masalah Min Yongjoon dengan Deputi Komisaris"
Sei dan Yuto mengangguk mengerti. Hiro kembali berucap "bisakah salah satu dari kalian ikut dengan kami ke sana? Nantinya untuk memberikan kejelasan yang dibutuhkan" -kata Hiro penuh harap karena melihat ekspresi datar dari beberapa namja tersebut, terlihat begitu jengkel. "Aku akan ikut" Hiro hampir memekik mendengar seruan Namjoon. Ahh pemuda berdimple ini memang pengertian, pikirnya.

"Baiklah. Kami pergi dulu." Setelah itu Hiro melenggang pergi diikuti oleh Sei, Yuto dan Namjoon yang mengekor dibelakang nya.

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang