✧ TWENTY TWO ✧

347 37 3
                                    

-HAPPY READING-






»»——⍟——««

Yuto keluar dari minimarket dengan tangan penuh belanjaan. Tidak terlalu  berat karena tadi Jimin sudah membawa sebagian ke bagasi mobil. Langkahnya ia pacuh menuju mobil guna menaruh belanjaan tersebut.
Namun setelah itu ia dibuat bingung karena tak melihat presensi namja pendek tersebut.

"Kemana bocah itu? " Yuto merogoh saku jaketnya, mengeluarkan benda pipih lalu mencoba menghubungi Jimin namun tidak dijawab sama sekali. Yuto mengulang beberapa kali tapi tetap saja operator yang menjawab membuat ia dirundung rasa khawatir. Seketika ia mengutak-atik ponselnya membuka GPS. Hanya ini harapan terakhir mengetahui keberadaan Jimin.

"Bravo, disini kau rupanya. Tapi... mau apa bocah ini kesana? "

Tak ingin berlama-lama, Yuto bergegas menelusuri area dimana ia bisa menemukan Jimin tanpa menggunakan mobil dikarenakan tidak terlalu jauh dari posisinya sekarang.




Dilain tempat diwaktu yang sama Yoongi menyusuri lorong sepi. Ia terus berjalan tanpa memperdulikan didepan sana ada segerombolan preman yang berjudi dan mabuk-mabukan. Dipikirannya sekarang, ia harus pulang dan tidur? Mungkin. Entah kenapa sejak meninggalkan taman tadi, kepalanya terus berdenyut nyeri dan terasa berat, penglihatannya sedikit memburam.

Langkahnya terhenti kala preman-preman tadi menghadang jalannya, Yoongi masih bisa menghitungnya walau terasa berputar, ada 8 orang. Sekiranya itu yang dilihat Yoongi.

"Bos, sepertinya ia anak orang kaya" Ucap salah satu dari mereka.


Yoongi yang mendengarnya hanya mendengus sebal. Ia sudah menduga apa yang akan dilakukan preman-preman kampungan tersebut.

"Minggir dari hadapan sekarang, aku sedang tidak ingin berkelahi apalagi sampai membunuh orang-orang rendahan seperti kalian. " Sengaja atau tidak, ucapan sarkas Yoongi membangkitkan kemarahan preman tersebut.

"Hei anak muda jika kau ingin selamat tanpa luka, serahkan barang-barang berharga milikmu sekarang juga. Atau kami yang akan menghabisi mu jika melawan. "

Sungguh Yoongi ingin sekali mengoyak mulut orang-orang yang ada dihadapannya jika saja saat ini rasa pening di kepalanya tidak mengganggu.

Baru saja ingin membalas perkataan preman tersebut, perutnya sudah dihantam tinju dari mereka, membuatnya jatuh tersungkur.

Bugh


Bugh

"Ssshh... Si-al"


"Wah.kau masih bisa mengumpat ternyata"

Yoongi bangkit dari acara tersungkur nya. Menatap tajam mata orang-orang di hadapannya. Saat akan membalas, pergerakannya terhenti karena beberapa dari mereka menahan kedua tangannya.

"Hei ahjussi... "

Teriakan cempreng seseorang mengalihkan atensi semua orang termasuk Yoongi. Dapat ia lihat, disana Park Jimin berdiri menatap satu persatu preman tersebut lalu pandangan mereka bertemu sesaat.

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang