Thirty Four

296 35 2
                                    

Publish : 20 Oktober 2021

--HAPPY READING-






»»——⍟——««

"Kim Taehyung, putra konglomerat serta keponakan laki-laki dari Presdir Min, dikabarkan meninggal dunia."

Hiro menghela nafas kasar. Baru saja ia membuka layar ponselnya, berita tentang kematian Kim Taehyung sudah menyambutnya. Tidak heran sebenarnya, Kim Taehyung itu di kenal sebagai keluarga kandung dari seorang Presdir perusahaan terbesar kedua di Korea. Jadi berita seperti ini pasti akan cepat diketahui.

Bahkan masih banyak wartawan yang mencuri curi informasi. Apalagi belum ada yang tahu tentang penyebab insiden kematian tersebut.

Kini ia berada di kediaman Kim Taehyung. Kemarin setelah jasad pemuda Kim tersebut dibersihkan, Minho meminta agar dipulangkan ke kediamannya sendiri.

Yoongi juga mengusulkan agar Baekhyun dan Taehyung dimakamkan secara berdekatan. Semua setuju, lagipula Baekhyun tidak memiliki keluarga kandung lagi.

Minho, Seokjin ,Namjoon dan Jungkook memilih menyambut tamu yang datang melayat dari luar sedangkan Yuto, Sei dan Hoseok juga melayani tamu yang lainnya.

Yoongi mengedarkan pandangannya, ia mencari seseorang yang belum menampakkan diri setelah pulang dari Rumah Sakit.

"Belum turun juga?" Hiro bertanya setelah memposisikan dirinya di samping Yoongi.

Yoongi menggeleng. "Dia membuat ku khawatir." Itu yang terucap dari bibir nya namun wajahnya menunjukkan ekpresi datar.

"Suga-san... Temani Jimin. Kau ini Hyungnya, Jimin tidak boleh terpuruk seperti ini terus menerus."

"Kau benar. Baiklah, aku akan keatas." Hiro mengangguk. Yoongi berjalan menuju lantai dua dimana kamar Taehyung berada.

Cklek

Gelap. Itu yang pertama Yoongi dapatkan saat memasuki kamar Taehyung. Tidak gelap juga, karena jendela besar yang ada dikamar tersebut, tirainya terbuka serta namja yang ia cari terduduk di lantai menghadap keluar.

Jimin belum menyadari kedatangan Hyungnya, ia sibuk melamun entah apa yang dipikirkan nya.

Puk

Tepukan halus menyadarkan nya. Jimin mendongak, melihat Yoongi berdiri disebelahnya masih dengan tangan yang menyampir di bahunya.

Jimin masih diam, tidak berniat membuka suara sedikitpun membuat Yoongi menghela nafas.

"Kau akan tetap disini? Sebentar lagi mereka berdua akan dimakamkan."

"Tinggalkan aku sendiri"

"Jangan seperti ini Jimin. Bukan hanya kau yang kehilangan disini, kami semua juga. Aku kehilangan sosok kakak. Aku tidak bisa melihat adikku seperti ini. Jangan membuatku khawatir." Air mata Yoongi meluruh tanpa bisa ditahan membuat Jimin sedikit terkejut. Hyungnya menangis.

Tangan Jimin terangkat ingin mengusap wajah Yoongi namun empunya malah menepis. Jimin menatap tangannya nanar. Yoongi mengusap wajahnya kasar, serta ekspresinya berubah dingin kearah Jimin.

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang