Nine

386 42 0
                                    

Publish : 20 Juni 2021

-HAPPY READING-






»»——⍟——««

Sudah seminggu berlalu sejak kedatangan Namjoon, Seokjin, Yoongi dan Hoseok di KYUNGGI HIGHT SCHOOL. Mereka bersikap selayaknya siswa biasa. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kerja kelompok dan lain sebagainya. Jimin? Dia bersikap seolah lupa dengan siapa itu Yoongi dan ketiga saudaranya.

Kini mereka semua sudah berada di kantin sekolah untuk menikmati waktu istirahat dengan makan. Tentu Jimin dan Yoongi tidak satu meja.

"Setelah makan, ada yang ingin aku bicarakan" Namjoon dan Hoseok menatap Seokjin seolah bertanya 'ada apa'. Seokjin hanya membalas dengan senyum penuh arti, dan ketiganya mengerti.

"Aku selesai, kita bicarakan ini di belakang sekolah. Aku duluan" Yoongi pergi setelah mengeluarkan kalimat datar khas miliknya.

>>>Belakang Sekolah<<<

"Baiklah, langsung saja ke intinya. Ini tentang target pertama kita, Choi Mi Ra. Aku mencari tahu tentang jadwal kegiatan sekolahnya, dia akan tetap berada disekolah untuk menyelesaikan semua tugasnya yang tertinggal. Ini kesempatan kita untuk menuntaskan target pertama kita. Bagaimana?" Seokjin melirik satu persatu saudara-saudaranya.

"Well, lebih cepat lebih baik" Jawab Yoongi sambil mengeluarkan pisau lipat kesayangannya. Namjoon dan Hoseok yang melihat itu, bergidik ngeri. Ya, walaupun mereka sudah sering melakukan ini bersama, tetapi jika Yoongi dalam mode semangat, maka selesai.

"Sebaiknya kita kembali ke kelas, sebentar lagi jam istirahat selesai. " Interupsi Seokjin.


Esok harinya....

"Aku benar-benar tidak menyangka"

"Ini terlalu kejam"

"Ugh.. Aku jadi takut sendirian"

"Kita harus waspada makanya"

"Kasian sekali dia"

Bisikan-bisikan para Haksaeng menyambut kedatangan Jimin, Taehyung dan Jungkook.

"Ada apa ini? kenapa ada polisi disini? Apa terjadi sesuatu? " Rentetan pertanyaan Jungkook hanya dibalas endikan bahu oleh Jimin dan Taehyung. Jimin mendekati kerumunan Hobae nya yang tengah membicarakan sesuatu.

"Mmm permisi.. Apa kalian tau apa yang sedang terjadi? " Tanya Jimin sopan.

"Ah Jimin sunbae, Choi Mi Ra sunbae, kelas 11-C di temukan tewas di samping kelas 11-E." Jawab salah satu dari mereka.

"Mwo? Tewas?" Pekik Taehyung tidak percaya

"Benar sunbae, mayatnya masih ada disana, polisi masih menunggu ambulance kesini." Setelah Hobae tersebut menyelesaikan kalimatnya, TaeMinKook mengucapkan terimakasih lalu berlarian dikoridor. Tujuannya adalah samping kelas 11-E. Setelah sampai, mereka membeku melihat mayat Choi Mi Ra, seangkatan Jimin dan Taehyung. Sungguh miris kondisinya yang begitu mengenaskan. Kini mayat tersebut sudah di masukkan kedalam kantong jenazah, dan akan dibawah ke RS untuk di otopsi.

Saat hendak berbalik, Jimin tak sengaja melihat atensi Seokjin, menyeringai puas dibalik pohon yang tidak jauh dari tempat mayat tadi. Apa mereka yang melakukan ini? Batin Jimin.

"Jim? " Panggil Taehyung

"Ah kajja Tae, Kook!! " Jimin mencoba mengabaikan pikiran buruknya. Sekalipun mereka seorang pembunuh, bukan berarti mereka yang melakukan. Pikir Jimin.

>>> 30 Menit sebelum kejadian<<<

"Mi Ra, aku duluan ya... Aku juga ada urusan setelah ini dengan Abeoji ku. " Pamit teman Mi Ra ber nametag Song Hyun Ji.

"Nee, aku sebentar lagi juga selesai jadi tidak apa-apa. " Balas Mi Ra sembari tersenyum tipis.
Hyun Ji pun keluar dari kelas setelah membereskan barang-barangnya. Kini hanya Mi Ra seorang. Tanpa disadari olehnya, seseorang sudah mengawasinya sedari tadi.
Orang tersebut mendekat kearah Mi Ra, lalu membekap mulutnya dengan sapu tangan tanpa obat bius. Mi Ra memberontak dalam dekapan orang tersebut, sayangnya tidak berpengaruh sama sekali, malah orang itu menyeret tubuh Mi Ra, yang tidak berhenti berontak dengan brutal. Sampai di samping kelas 11-E, tubuh Mi Ra dihempaskan dengan keras ke dinding.
Wajah cantiknya sudah basah oleh air mata bercampur keringat dingin akibat ketakutan. Orang tersebut membuka topi dan masker yang menutupi wajahnya, tidak lain adalah Kim Seokjin. Ia membuka ikatan sapu tangan yang menghalangi suara Mi Ra.
Tidak lama Yoongi dan Hoseok Muncul. Tubuh Yeoja tersebut sudah bergetar hebat karena takut.

BUGH

"Akh... He-hentikan... Sa-sakit...tolong"

BUGH

BUGH

BUGH


"Akh... "

Seakan tuli, Hoseok tidak memperdulikan rintihan kesakitan dari Mi Ra. Tulangnya sudah retak sebagian, darah segar mewarnai seragam sekolahnya. Hoseok sedang dalam mode psycho.

"Berhenti Hobi! Kau menyakiti yeoja cantik ini" Seokjin menghentikan aksi psycho Jung Hoseok dengan kata-kata manis berbuah pahit miliknya. Hoseok yang mendengarnya meroll-kan bola matanya jengah

"Tidak udah sok baik hyung, kau juga iblis disini" Seokjin tertawa iblis dengan ucapan Hoseok. Jika melihat karakter ceria seorang Jung Hoseok, pasti tidak akan menyangka bahwa dia seorang pembunuh.

"Biar aku yang selesaikan" Atensi Seokjin dan Hoseok kini teralih ke Yoongi yang mendekati tubuh lemah targetnya.

"A-am-ampun... Je-jebal lepaskan a-aku" Mohon Mi Ra berlutut di hadapan Yoongi.
Tanpa perasaan, Yoongi menendang wajah yeoja tersebut hingga terpelanting beberapa langkah darinya.

"Daripada kau memohon tapi tidak ada hasilnya, lebih baik kau tadi menghubungi keluargamu untuk menyiapkan pemakaman. "Yoongi mengeluarkan pisau lipat dari saku jaket hitamnya. " Tapi waktumu sudah berakhir "lanjutnya , dan....

Jleb

"Arghh.... " Pisau Yoongi menancap sempurna tepat jantung yeoja tersebut. Mi Ra merenggang nyawa dengan sangat tragis dalan satu tikaman.

"Aku sudah menyabotase semua CCTV yang menangkap pergerakan kita" Namjoon muncul setelah Seokjin memeriksa mayat Choi Mi Ra.

"Bagus. Jangan sampai ada jejak sedikitpun yang tertinggal. " Ucap Seokjin sembari mencabut pisau Yoongi.

"Kupastikan besok akan ada pembicaraan besar-besaran" Ucap Namjoon sembari terkekeh.

"Kajja, kita pergi dari sini, dan beristirahat" Suara Hoseok mengintrupsi Ketiganya untuk segera pergi, meninggalkan jasad yang sudah di tinggalkan oleh rohnya.

»»——⍟——««




-TBC-

Sekian Terima Jimin.
Sampai Jumpa di laman selanjutnya.


[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang