Four

487 51 0
                                    

Publish : 29 Mei 2021

-HAPPY READING-

»»——⍟——««


"Arra... Arra.. kajja kita pergi Hyung biarkan anak buah Appa yang mengurus mayatnya"


Perkataan namja berdimple itu menyadarkan ku. Aku harus segera pergi sebelum mereka menangkap dan membunuhku. Sungguh aku benar takut saat ini.

Krekk..

Sial!!!

Aku menginjak ranting sehingga menimbulkan sinyal untuk kedua namja tersebut.Salah satu dari mereka mendekat ke arah ku. Tanpa berpikir dua kali aku berlari menjauh dari gedung tersebut. Persetan dengan mereka yang melihatku, yang terpenting saat ini aku harus lari.

Jimin pov end

Jimin berlari sekuat tenaga menuju mansion nya. Pemandangan tadi masih menguasai pikirannya. Setelah memasuki mansion, Jimin langsung menuju kamarnya.

Bruk

Jimin letih habis berlari marathon. Keringat membasahi tubuhnya. Kilasan kilasan tragedi 12 tahun lalu mendatangi pikirannya.

"Abeoji...Eomma...Bogoshipda, jeongmal bogoshipda.... Aku sangat takut disini, Yeol-ie Hyung kau dimana?...hiks.." Isakan Jimin lolos saat menggumamkan kata rindu kepada orang tua dan hyungnya.

Flashback on

DORR
DORR

Deg

Nafas Joon-Yeol dan Jimin terasa tercekat mendengar suara tembakan dari ruang keluarga.

Jimin kecil semakin merapatkan pelukannya pada Joon-Yeol. Joon-Yeol yang juga sama takutnya dengan Jimin hanya mampu membalas pelukan sang adik tak kalah erat.

Brakk

Pintu kamar JoonMin di buka kasar oleh seorang namja paruhbaya muncul dengan wajah yang sangat menyeramkan, terlihat seringainya terpatri menatap kedua bocah tersebut.

"Aku sudah melenyapkan orang tua kalian, tidak ada gunanya lagi kalian bersembunyi , jadi ikut dengan ahjussi saja nee? Ahjussi akan memberi kalian kehidupan yang sebenarnya. Hahahhah" Tawanya menggelegar setelah mengucapkan kalimat yang begitu memukul mental kedua putra Park.

Jimin sudah terisak kencang di belakang punggung sang Hyung.

"Park Joon-Yeol karena kau yang paling bisa diandalkan, sebaiknya kau ikut dengan ahjussi" Pria tersebut mendekati Joon-Yeol

Jimin yang merasa hyungnya terancam, entah keberanian dari mana langsung menggigit tangan Namja tersebut sampai mengeluarkan darah yang tidak bisa di bilang sedikit. Karena geram Namja itu menghempaskan tubuh mungil Jimin ke dinding hingga darah merembes keluar dari kepalanya,namun anak itu masih mampu menjaga kesadarannya.

"Arghh Hyung... Sa-sakit" Rintih Jimin

"JIMIN-IE... " Teriak Joon-Yeol saat menyaksikan tubuh adiknya terhempas ke dinding hingga terluka seperti itu. Saat akan mendekati sang adik, pria tersebut memukul telak tengkuk Joon-Yeol dengan tongkat baseball yang diberikan salah satu anak buahnya. Joon-Yeol yang notabenenya masihlah anak kecil tentu belum bisa menerima serangan yang tak pernah di terimanya dan berakhir tak sadarkan diri.

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang