Part 38

319 36 0
                                    

Publish : 06 November 2021

_HAPPY READING-
»»--⍟--««

Hari sudah menjelang siang, matahari kian terik membakar kulit. Sinar sang surya begitu menyengat sehingga membuat seorang namja merasa terusik. Kelopak matanya mengerjab pelan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina. Sebuah lapangan futsal tak terpakai, itu yang pertama kali Jimin lihat.

Jimin tidak bisa bergerak leluasa ia tersadar jika dirinya kini terikat disebuah tiang besi. Sekujur tubuhnya serasa sangat nyeri, Jimin ingat, sebelumnya ia dan Jungkook dikejar-kejar sampai mobil mereka menabrak tembok pembatas jalan dan berakhir terikat disini.

Tidak jauh darinya, Jungkook juga sama. Keadaan mereka berdua tidak dalam keadaan baik. Luka di sekujur tubuh sudah kering namun pastinya tetap meninggalkan rasa perih, apalagi tidak diberi perawatan.

Kepala Jimin amat pusing membuatnya ingin kembali memejamkan mata, akan tetapi guyuran air membuat ia mengerang kesakitan.

"Aarrgggh..sshhhh..hahhh"

Sang pelaku tersenyum miring melihat Jimin meronta dalam ikatan tersebut "Bagaimana rasanya? Katanya garam bisa menyembuhkan luka, jadi ku coba saja. Kau sedang terluka dan aku belum mengobati mu. Ku campur air sekalian kau mandi"

Tidak memperdulikan ucapan Yongjoon, Jimin memilih sibuk mencari cara agar rasa perih di kulitnya teratasi. Merasa diabaikan Yongjoon kembali mengucapkan kalimat yang membuat Jimin membelalakkan mata.

"Kurasa si Jeon juga membutuhkan pengobatan"

"Ja-jangan, jangan, jebal. Ahjussi..ahjussi boleh menyakiti ku, tapi kumohon jangan ap-apakan Jungkook" Jimin semakin panik kala Yongjoon tidak berhenti melangkah kearah Jungkook yang belum sadar.

"Ahjussi.. Jebal.. Jungkook tidak ada hubungannya"

"Tapi dia juga adikmu kan? Dan aku benci keluargamu"

Byurr

"Ahhhkk.. Pe-perih" Kesadaran Jungkook bagaikan ditarik paksa, tidak ada pilihan selain bangun dengan ringisan seperti ini.

"Jungkook..." Masih dengan keadaan kesakitan, Jungkook mencoba menoleh keasal suara yang memanggilnya. Dilihatnya Jimin yang berjarak kisaran 8 meter darinya kini sudah berderai air mata sembari memandangnya sayu. Jimin khawatir-cemas, Jungkook tahu itu "Jimminn Hy-hyung..."

"Sudah sadar nak?"

Jungkook menatap bengis kearah Yongjoon. Dugaannya benar, suruhan Yongjoon yang mengejarnya kemarin.

"Min Yongjoon kau..."

"Hmm? Butuh sesuatu nak Jeon?"

"Lepaskan kami berdua!"

Min Yongjoon tertawa remeh "Yah kalian bisa keluar, tapi setelah menjadi mayat"

"DASAR PRIA TUA. KAU SUDAH KERIPUTAN, BUKANNYA BERTOBAT MALAH SEMAKIN MENJADI-JADI"

BUGH

Kepala Jungkook seketika menghadap kesamping saat menerima bogem dari Yongjoon. Lidahnya mengecap rasa asing, ia pastikan sudut bibirnya robek.

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang