Part 39

376 38 5
                                    

Publish : 06 November 2021

-HAPPY READING-
»»--⍟--««

Flashback on

"Baiklah. Kau sendiri yang menginginkannya, nak"

"Hyung"

"Maaf Kook"

Anak buah Yongjoon melepas ikatan Jimin dan Jungkook dari tiang besi itu. Merasa ini kesempatan bagus, Jungkook memukul keras kepala anak buah Yongjoon meski tidak sampai hilang kesadaran.

Namun, belum sampai Jungkook meraih Jimin, rasa nyeri didadanya menjalar akibat timah panas yang baru saja melubangi kulitnya. Bersamaan pula Jimin dibuat tak sadarkan diri karena Mark telah menyuntikkan obat bius ke tubuhnya.

"Hy... uhuuk uhkk...hhh -Hyung" Jungkook menangis. Menangisi keadaannya yang tidak bisa mencegah Yongjoon membawa Jimin.

Samar-samar ia sedikit mendengar perkataan Yongjoon.

"...segera ke Sillah.." Setelahnya mereka semua pergi dari hadapan Jungkook yang kini berusahah mempertahankan kesadaran hingga pertolongan datang.

Jungkook tahu, Yoongi dan yang lainnya pasti akan segera kemari, meski ia juga harus menahan nyeri dibagian dada.

Flashback off

Ctass!!!

Ctass!!!

Ctass!!!

Jimin tidak tahu itu sudah cambukan keberapa yang melesat bebas kepermukaan kulitnya, ia tidak menghitung. Jimin juga tak mampu hanya untuk sekedar mengaduh kesakitan.

Punggung, betis, perut, dada, bahkan tengkuk tidak lepas dari cambukan tersebut. Posisi tubuhnya saat ini adalah berdiri dengan tangan terikat dikedua sisi.

Srekk

Rambut Jimin dijambak dengan tidak berperikemanusiaan hingga namja itu seketika mendongak. Matanya ia pejamkan erat, sekiranya itu bisa sedikit mengurangi rasa sakitnya.

"Sakit, hm?"

"Bodoh! Tentu saja sakit" -sayang itu hanya Jimin ucapkan dalam hati. Ia lelah untuk sekedar membalas pertanyaan menyebalkan dari pria tua dihadapannya.

Yongjoon menarik tangannya dari rambut lepek Jimin membuat namja itu kembali menjatuhkan kepala tertunduk.

"Sebentar lagi, saudaramu akan tiba. Tapi sebelum itu..." Yongjoon memajukan kepalanya begitu dekat dengan wajah Jimin "Kau harus tiada dulu, nak"

"Apa...sebe..narnya yang.. hh..ahjussi inginkan hh..?"

Sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Jimin, ia pikir bocah ini sudah benar-benar sekarat. Sejurus kemudian Yongjoon tertawa lalu menendang perut Jimin sampai namja kecil itu terbatuk darah saking kuat nya.

'YaTuhan, aku mau mati saja'

"Kau tahu Park, aku tidak pernah seambisi ini ingin menghancurkan seseorang. Jujur saja, aku sudah lama ingin menjatuhkan Park Corp, kupikir setelah menghabisi kedua orang tuamu, perusahaan besar itu akan bangkrut ternyata tidak. Jadi aku sengaja menargetkanmu kepada putra-putra ku, ah maksudnya saudara barumu. Tidak ku sangka mereka semua malah membangkang dan ingatan Yoongi juga kembali. Semenjak itu ambisiku semakin kuat untuk menghabisimu"

"Bu-bukankah...hhh...Ahjussi sendiri ya-yang mem..hh..buat ingatan Hyung kembali?"

"Tsk, itu karena dia sudah tidak ingin menuruti perintahku dan semakin melawan ku jika aku memaksanya cepat mengakhiri hidup mu Jimin-ssi. Benar-benar....tidak berguna"

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang