Parenting... - 21

1K 23 0
                                    

"Akhirnya selesai juga." Ujar Kayla yang berjalan beriringan dengan Fabian menuju parkiran Bikayla Resto.

"Yap! Capek?" Tanya pria itu.

"Sedikit."

"Oh iya, Kakak mau ngomong sama Selena buat kegiatan besok."

"Of Course. Kayla tunggu di mobil ya?"

Pria itu mengacak rambut Kayla dengan gemas. "Ok, baby."

Kayla menuju mobil sedangkan Fabian mendatangi Selena yang sedang berjalanan beriringan dengan Bagas. Lebih tepatnya, Bagas mengikuti setiap langkah Selena.

Kening Fabian mengerut saat melihat hal tersebut. "What's happen to Bagas? He likes her?" ujar Fabian dalam hatinya.

"Selena." Pria itu memanggil Selena yang berjalan melewatinya.

"Ya?" Kening wanita itu mengerut.

"Ngomongnya sambil jalan aja nggak papa."

"Oh, okay."

"Besok aku ada rencana buat beli bahan di dapur. Mungkin kamu bisa temani." Sambil berjalan menuju parkiran, Fabian meminta Selena agar menemaninya membeli bahan untuk persediaan di dapur Bikayla Resto.

"Besok?" Selena menghentikan langkahnya.

Bagas yang berjalanan beriringan dengan Selena memantau percakapan mereka dengan mata menyipit. Entahlah, ia selalu ingin tahu semua tentang Selena.

"Ya, besok. Kapan lagi. Kan kamu sudah lihat bahwa bahan masak di dapur kita, hari ini telah habis karena ramainya pengunjung."

"Ah, ya. Aku baru fokus, maaf. Jadi besok pagi?"

"Ya. Nanti aku tunggu kamu di parkiran apartemen."

Selena mengangguk.

Tiba-tiba Bagas menyenggol bahu Fabian, keningnya naik turun dengan senyuman manis di sudut bibir, mengisyaratkan ingin ikut serta dalam kegiatan mereka besok pagi.

"Apa? Ingin ikut juga?"

Bagas mengangguk.

"Baiklah, semakin banyak orang, semakin bagus." ujar Fabian.

Selena memutar kedua bola matanya ketika mendengar bahwa Bagas akan ikut serta besok pagi. Bagas hanya tersenyum manis ketika melihat ekspresi Selena.

"Ya sudah, aku pulang dulu. Sudah larut malam. Kamu juga lekas pulang ya, Sel."

Selena menganggukkan kepalanya. "Thanks. Dan juga hati-hati."

"Ya." Fabian mengangguk lalu meninggalkan Selena dan Bagas yang masih berdiri di sekitar area parkiran.

"Apa?" Selena kembali memutar kedua bola matanya saat melihat Pria itu tersenyum manis.

"Nggak papa."

"Kalau nggak papa, aku pulang duluan ya. Soalnya mau mampir ke suatu tempat." Pamit wanita itu.

"Mampir kemana?"

"Minimarket dekat apartemen."

"Ke minimarket?"

"Ya. Duluan ya, bye." Pamit Selena kemudian memasuki mobilnya.

Bagas hanya terdiam membisu namun terus berjalan menuju mobilnya, diam-diam membuntuti wanita itu dari belakang.
*
*
Tiyo memandangi kaca spionnya sambil terkekeh dalam hati. Lagi-lagi Yaya tertidur di bahunya. Namun ia mengerti bahwa Yaya sangat lelah karena ia pun merasa begitu. Ia tidak akan membangunkan gadis itu sebelum tiba di rumahnya.

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang