For Kayla - 2

7.9K 90 3
                                    

-o0o-
.

Fabian membuka kopernya yang sebelumnya ia taruh di atas ranjang. Setelah itu mengambil setumpuk pakaian di dalam koper kemudian menaruh semua pakaian itu ke dalam lemari putih di kamarnya. Setelah selesai menyusun seluruh pakaian, ia mengambil tas kecil berisi parfum, skincare juga deodoran di kopernya lalu menyusunnya di atas lemari yang menjadi satu dengan ranjangnya.

Pria itu tersenyum tipis setelah selesai membereskan seluruh isi kopernya. "Baiklah. Saatnya untuk mandi." Gumamnya dengan nada senang. Tangannya segera meraih handuk putih di dalam lemari lalu berjalan keluar dari kamar dengan handuk yang digantung di bahunya.

Ketika pria itu tiba di depan kamarnya, kedua bola matanya tak sengaja menangkap sosok Kayla yang sedang tertidur pulas di atas sofa merah di ruang tamu apartemen.

"Astaga." Fabian berdecak.

"Ternyata sudah tertidur." Dumelnya pelan. Kakinya segera melangkah menuju ruang tamu untuk menyalakan AC agar Kayla bisa tidur lebih nyenyak. Pria itu meraih remote AC yang berada di dekat TV lalu menyalakannya hingga 20 derajat celcius.

"Istirahatlah." Ujarnya pelan sambil mengusap kepala Kayla dengan lembut. Dengan handuk yang masih berada di bahu, Fabian menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tak memerlukan waktu yang lama untuk membersihkan seluruh tubuh, Fabian sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di tubuh bagian bawahnya. Dengan pelan ia menutup pintu kamar mandi lalu berjalan menuju kamar untuk menyelimuti tubuhnya dengan pakaian yang lebih santai.

"Sepertinya aku harus membeli bahan makanan sore ini agar kami bisa makan malam."

Setelah selesai mengenakan kaos hitam, celana pendek hitam, serta melingkarkan arloji di tangannya, ia memutuskan untuk pergi ke Pasar untuk membeli bahan makanan sebelum hari semakin larut.

Sebelum keluar dari kamarnya, ia mengambil jaket parasut hitam yang tergantung di lemari. Tak lupa pula Fabian mengambil kunci mobil yang terletak di atas lemari. Keluar dari kamar membuatnya harus melewati Kayla yang masih tertidur pulas di atas sofa, namun meskipun begitu, lantas ia hanya melewatinya saja karena tak ingin membangunkan tidur lelap gadis itu.

*

Fabian mengelilingi seluruh penjuru Pasar hanya untuk menemukan sayuran yang segar. Ia lebih mengedepankan bahan makanan yang segar agar awet jika disimpan di dalam kulkas.

Ketika melewati penjual ayam, ia berhenti sejenak lalu membeli dua ekor ayam untuk persediannya beberapa hari. Satu ekor daging ayam dipotong menjadi beberapa bagian. Dan satu ekornya lagi ia biarkan utuh.

"Biasanya di sini sayuran segarnya ada di mana ya?" Pria itu bertanya pada penjual daging ayam.

"Oh, maaf Dek. Paman juga kurang tahu. Kalau Adek mencari daging sapi segar, ada di sebelah sana." Paman penjual ayam tersebut menunjukkan lokasi daging sapi segar kemudian membungkus ayam yang telah ia potong menjadi beberapa bagian.

"Oh, iya. Terima kasih."

Setelah selesai melakukan transaksi pembayaran, pria itu melanjutkan perjalanannya menjelajahi pasar untuk menemukan sayuran segar. Fabian menghela napas lega setelah menemukan apa yang ia inginkan. Ia pun berhenti di depan penjual sayur lalu melihat-lihat sayur yang tersusun di depannya.

"Yang ini satu kilo." Dengan semangat, pria itu menunjuk terong yang berada di depan matanya.

"Wortel, kentang, tomat, lobak, dan tauge, semuanya setengah kilo."

"Daun salam, belimbing, sawinya juga."

"Cabainya 1 kilo di campur saja. Karena ada 4 macam, berarti satu variannya seperempat kilo."

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang