A Little Girl - 25

3K 41 1
                                    

ATTENTION! CHAPTER INI BERISI KONTEN 18+

YANG BELUM, BACA AJA HAHAHAAA! MAAF ATAS SEGALA KELEBIHAN. :)

*

*

"Ahh!" Gadis itu mengerang saat Fabian memasukkan satu jarinya ke dalam vaginanya yang sudah tak diselimuti apapun. "Terus! Oh!"

Jari Fabian terus bergerak maju mundur di dalam milik gadis itu. Ia juga memasukkan kedua jari-jari lainnya, hingga ketiga jari berada di dalam milik gadis itu. Kayla terus mengerang sampai kehabisan tenaga untuk berteriak.

"Akh!" Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya cairan putih milik gadis itu memenuhi kasur. Terus keluar hingga mengenai tubuh Fabian. Pria itu tersenyum tipis.

"Lanjut?" Tanyanya pada Kayla yang sudah berpeluh. Gadis itu menganggukkan kepalanya.

Pria itu melepas celana dalamnya dengan cepat lalu membuka lebar selangkangan Kayla. Ia menundukkan kepalanya kemudian menjilat bibir vagina gadis itu dengan lidah tak bertulangnya.

"Kakak! Akh..." Kayla mengerang kenikmatan saat lidah pria itu menyusuri seluruh organ kewanitaannya.

Fabian berhenti seketika saat melihat juniornya yang sudah tegang. Bahkan tanpa pemanasan dari Kayla, ia sudah merasa terangsang saat melihat tubuh gadis itu. Dengan perlahan juniornya mencoba memasuki milik gadis itu. Untuk mengurangi rasa sakit Kayla, ia mengeluarkan sepasang gundukan dengan nipple yang mulai mengeras di balik lingerie satin hijau army yang dikenakan Kayla. Pria itu menjilat ujung nipple Kayla, sedangkan bagian bawahnya terus mencoba menerobos milik Kayla.

Gadis itu mengerang. Sentuhan Fabian begitu nikmat. Matanya memejam, tangannya meremas sprei biru malam yang menyelimuti kasur.

"Akh! Teruskan..."

Fabian terus memanjakan nipple Kayla dengan lidah tak bertulangnya. Tangan kanannya yang menganggur juga meremas payudara gadis itu untuk terus merangsangnya.

"Akhh!!!" Gadis itu berteriak kesakitan saat junior Fabian berhasil memasuki miliknya. Ini bukan yang pertama kalinya, tetapi mengapa masih terasa sakit? Dan juga nikmat? Hmm? pikirnya.

Fabian tak mengeluarkan suara apapun. Ia memutuskan untuk membalikkan tubuhnya, membuat Kayla kini berada di atasnya. Dengan payudara yang menjuntai, rambut yang digulung dan lingerie yang sudah mulai merosot, gadis itu duduk mengangkang di hadapannya.

"Ayo bergerak!" Pinta pria itu. Ia mengulurkan tangannya agar gadis itu berpegangan dengannya. Kayla langsung menyambut uluran tangan Fabian lalu mulai menggerakkan tubuhnya dengan perlahan. Berada di atasnya membuat gadis itu semakin cantik dan seksi.

"Ouhhh..." Sesekali Fabian mengerang karena gerakan yang dilakukan Kayla terhadapnya.

"Sayang?"

"Hmm?" Dengan mata terpejam gadis itu menyahut.

"Mengapa Kayla begitu cantik?"

Seketika wajahnya bersemu merah. Ia menatap Fabian yang berada di bawahnya tanpa menghentikan gerakannya. Kedua kakinya mengapit erat tubuh Fabian.

"Entahlah."

"Sepertinya Kakak menginginkan seorang gadis kecil cantik seperti Kayla."

"Benarkah?"

Fabian mengangguk. "Bergeraklah lebih cepat."

Kayla mengangguk lalu bergerak naik turun dengan tempo yang cepat, membuat kedua payudaranya ikut terguncang. Fabian yang merasa gemas pun menarik tubuh gadis itu agar lebih dekat dengannya supaya ia bisa menggapai dua gundukan yang terguncang itu. Ketika kedua payudara Kayla berada di hadapan matanya, dengan cepat ia meraupnya. Mulutnya menghisap ujung nipple Kayla tanpa ampun.

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang