Seducer - 9

5.6K 57 1
                                    

Awal bulan adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan uang serta berbelanja. Dimulai dari berbagai macam kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang berdasarkan keinginan.

Hal inilah yang juga membuat Bikayla Resto pada hari kedua peresmiannya, banyak diminati oleh masyarakat karena baru memasuki awal bulan, yakni bulan Nopember.

Seluruh karyawan terlihat sibuk melayani pengunjung. Ada yang masih menunggu giliran untuk makan siang di Bikayla Resto, dan ada pula yang sudah menghabiskan makanannya namun masih bersantai di gazebo. Dan beberapa orang juga membungkus makanan untuk dimakan bersama-sama.

Bagas, Tiyo dan Yaya terlihat berbolak-balik mengambil makanan dan minuman yang akan disajikan lalu mengantarkannya ke meja pesanan. Fabian dan Selena yang notabennya sebagai chef juga sibuk di dapur dengan peralatan masaknya. Sedangkan Kayla yang menjaga kasir, sedang menghitung uang yang masuk pula menerima pembayaran. Sesekali juga gadis itu keluar dari bilik kasir hanya untuk membersihkan meja kotor setelah kunjungan dari para pembeli makanan di Bikayla Resto.

Kala Yaya ingin mengantarkan minuman kepada seorang pengunjung di dekat kolam, kakinya terpeleset saat menuruni tangga, sehingga ia terjatuh dan tak sengaja menumpahkan minuman ke pakaian seorang pengunjung yang akan dilayaninya.

Semua orang memerhatikannya tanpa berkata. Ada yang ingin membantu, namun mereka sedang makan. Ada pula yang acuh tak acuh.

Gadis itu langsung meminta maaf pada pengunjungnya meskipun ia masih terduduk di lantai dengan kepala yang menunduk. "Mohon maaf, saya tidak sengaja menumpahkan minumannya."

Kayla yang melihat kejadian itu dari bilik kasir pun refleks keluar dari sana hanya untuk menghampiri Yaya serta membantu gadis itu bangun dari lantai.
"Bangun, Yaya." Ujar Kayla dengan tegas sambil mengulurkan tangannya.

Meskipun gelas yang Yaya bawa tidak pecah, gadis itu terlihat ingin menangis. Ia menggelengkan kepala merespon kata-kata yang telah dilontarkan oleh Kayla.

"Bangun!" Sekali lagi Kayla berkata dengan tegas. "Meminta maaflah dengan benar." Gadis itu masih mengulurkan tangannya pada Yaya namun Yaya masih belum menyambutnya sama sekali.

Pria yang telah ditumpahi minuman oleh Yaya itu hanya diam saja memerhatikan mereka.

"Yaya!" Dengan nada sedikit marah gadis itu kembali meminta Yaya untuk bangkit.

Yaya memerhatikan sekelilingnya lalu menghela napas. Orang-orang terlihat tak peduli. Ia pun membuatnya memutuskan untuk menyambut uluran tangan Kayla.

Kayla segera meraih jemari gadis itu untuk membantunya berdiri. "Cepat minta maaf pada pengunjung yang telah kamu tumpahi minuman!" Katanya dengan tegas. Untuk yang kesekian kalinya Kayla meminta Yaya untuk segera meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya pada pengunjung restoran yang tak sengaja ditumpahi minuman.

"Sekali lagi saya minta maaf. Saya benar-benar tidak sengaja." Ucap Yaya. Kini ia sudah berdiri dengan benar dan juga sudah meminta maaf dengan pengunjung restoran di depannya, dengan kepala menunduk.

"It's okay." Pria yang telah ditumpahi minuman itu terlihat santai merespon Yaya. Pria itu membuat lengkungan di bibirnya.

Yaya segera membersihkan kekacauan yang telah ia lakukan lalu berkata, "Saya akan menggantinya dengan yang baru." Setelah itu pergi ke dapur untuk mengambil minuman baru yang akan disajikan pada pengunjung pria itu sebagai permintaan maafnya.

"Permisi, Pak." Kayla meminta perhatian pada pengunjungnya.

"Iya?" Pria itu menatap Kayla.

"Perkenalkan, saya Kayla Anuraga Kusumaningtyas. Saya sebagai manajer restoran ini juga meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh waitress kami. Sepertinya ini semua juga merupakan kesalahan lantai restoran karena terlihat licin sekali." Sambil meminta maaf pada pria itu, Kayla juga memerhatikan lantai restoran yang agak kotor dan basah sebagai alasan yang akan mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh Yaya.

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang