Kissing - 6

7.5K 84 2
                                    


-o0o-

Hari ini adalah hari dimana Bikayla Resto melakukan opening. Sebelum restoran resmi dibuka, Fabian dan seluruh karyawannya berkumpul di tengah restoran untuk memotong pita sebagai upaya peresmian restoran.

Kayla sebagai manajer restoran, ditugaskan untuk memegang nampan berisi gunting yang akan digunakan untuk memotong pita. Sedangkan Selena, Yaya dan Tiyo berdiri di sisi Fabian untuk mendampingi pria itu. Dan Bagas yang bisa melakukan semua hal, hari ini bertugas untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan peresmian.

"Sebelum pemotongan pita dimulai, mari berdoa untuk kesuksesan Bikayla Resto." Fabian membuka suaranya. Sebelum melakukan peresmian dengan cara pemotongan pita, ia meminta semua orang berdoa untuk kesuksesan restoran yang hari ini akan diresmikan oleh ia dan seluruh karyawannya yang berhadir.

"Mari memejamkan mata bersama-sama. Berdoa pada Yang Maha Kuasa untuk yang kebaikan bagi Bikayla Resto."

Seluruh karyawan langsung memejamkan matanya, sambil memanjatkan doa, berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk kebaikan Bikayla Resto yang sebentar lagi akan diresmikan. Tiyo dan Yaya yang beragama islam langsung membaca doa selamat di dalam hati.

"Dan semoga restoran ini selalu bersinar serta dikunjungi oleh masyarakat di penjuru dunia. Amin!"

"Amin!"

Setelah semua orang selesai memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa, Fabian segera mengambil gunting di atas nampan yang Kayla pegang untuk memotong pita sebagai tanda peresmian restoran. Tangannya bergerak memotong pita yang telah diikat di tiang besi berukuran satu meter. Saat pita berhasil di potong, seluruh karyawannya memberikan tepuk tangan sebagai tanda bahwa restoran telah resmi dibuka.

"Untuk memulai hari ini, ayo bersorak." Sebelum semua orang bubar, Kayla meminta agar semua orang bersorak, demi memberi semangat dalam memulai hari dan memulai kegiatan. Ia segera menaruh nampan yang berisi gunting ke atas meja makan yang berada di dekatnya lalu mengacungkan punggung tangannya di tengah-tengah karyawan yang sedang berkumpul.

"Bukannya terlalu kekanak-kanakan?" Tiyo yang tidak terlalu suka bersorak-sorai terlihat mendengus.

"Ssst. Ikuti saja apa yang telah diperintahkan manajer." Fabian membuka suaranya karena Tiyo protes dengan keinginan Kayla yang notabennya sebagai manajer restoran. Ia menatap gadis itu sejenak lalu tersenyum tipis. Segera setelah tersenyum, pria itu ikut menaruh telapak tangannya di atas punggung tangan Kayla.

Gadis itu menarik kedua sudut bibirnya lalu menatap semua orang secara bergantian. Selena yang tak jauh darinya menatapnya dalam diam. Ia melirik semua orang kemudian tersenyum tipis. Tak menunggu waktu yang lama, wanita itu ikut menaruh tangannya di atas punggung tangan Fabian.

"Ikuti saja apa yang sudah diperintahkan. Lagipula bersorak di sini nggak ada yang melarang 'kan." Kata wanita itu setelah selesai menaruh tangannya.

"Benar." Timpal Bagas dengan kamera yang tergantung di bahunya. Ia mendekati semua orang lalu menaruh tangannya di atas punggung tangan Selena.

"Ya, ayo bersorak." Sahut Yaya lalu ikut menaruh tangannya.

Tiyo yang menjadi orang terakhir menaruh tangannya, menghembuskan napasnya. Hanya ia sendiri yang keberatan, oleh karena itu dengan terpaksa ia mengikuti keinginan semua orang yang telah terlebih dahulu setuju dengan keputusan yang berikan oleh manajer restoran.

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang