Thrilling Morning - 4

5.9K 84 5
                                    

-o0o-

Cahaya matahari memasuki celah jendela apartemen yang terletak di kawasan Kalibata City Grand Palace. Pagi itu, di atas sofa merah empuk, terbaring dua batang tubuh yang saling berpelukan.

Seorang gadis menggeliat kemudian memeluk erat tubuh pria di sampingnya. Kening pria itu mengerut. Mengapa jantungnya berdebar saat merasakan kehangatan pelukan seseorang di sampingnya sekarang? Dengan perlahan, ia membuka kedua kelopak matanya. Penasaran dengan seseorang yang memeluknya itu.

"Eh?" Matanya berkedip beberapa kali.
"Kayla?" Bisiknya dalam hati. Ia menahan napasnya agar tidak membangunkan gadis itu.

"Apa yang terjadi padaku tadi malam, sampai kami tertidur di sini?" Tanyanya dalam hati. Ia tidak ingat sama sekali apa yang terjadi dengan dirinya tadi malam sampai ia dan Kayla tertidur di atas sofa.

Matanya melirik seluruh tubuh Kayla dan menemukan tangannya yang juga memeluk erat tubuh gadis itu. Ia langsung terkejut, sehingga dengan cepat pula ia menyingkirkan tangannya dari tubuh gadis itu.

Matanya melirik jam yang tertempel di dindingnya. Pukul 6 Pagi. Waktu yang tepat untuk bangun, mandi, lalu membuat sarapan. Ia pun memutuskan untuk bangkit dari sofa. Dengan perlahan Fabian menyingkirkan tangan gadis itu dari tubuhnya agar tidak membangunkannya.

Aku harus menjauh sebelum Kayla melihat apa yang terjadi di antara kami. Pikirnya.

Setelah beberapa saat mencoba menjauhkan dirinya dari Kayla, akhirnya Fabian terlepas dari pelukan gadis itu. Jantungnya berdebar kala tubuhnya tak sengaja bersentuhan dengan Kayla. Pria itu segera bangkit dari sofa lalu menarik selimut yang hampir terjatuh ke lantai untuk menutupi seluruh tubuh gadis itu.

Pria itu bergegas mandi agar ia bisa menyiapkan sarapan untuk mereka berdua sebelum gadis itu terbangun.

*

Fabian mematikan shower lalu menyelimuti tubuh bagian bawahnya dengan handuk putih. Ia berjalan menuju pintu kamar mandi lalu memutar knop pintu dengan perlahan. Di saat pintu terbuka lebar, Kayla sudah berdiri di hadapannya dengan rambut acak-acakan dan mata yang masih terpejam.

"Kay." Panggil pria itu pada Kayla yang menghalanginya. "Hello! Bagaimana Kakak bisa keluar?" Ujarnya dengan sedikit mendumel.

Mata gadis itu langsung terbuka dengan lebar kala mendengar celotehan Fabian. "Eh, Kak Bian. Sudah bangun?" Ujarnya dengan kaget.

Pria itu menatap tubuh Kayla dengan seksama lalu meneguk salivanya dengan kasar. "Ya." Balasnya.

Kenapa seksi sekali Tuhan? Rasanya ingin ku lahap saat ini juga! Teriaknya dalam hati.

"Kayla juga mau mandi." Gadis itu menatap wajah Fabian yang masih basah serta rambut yang setengah kering juga acak-acakan. Terlihat seksi di matanya. Tanpa sadar, Kayla pun meneruskan perhatiannya ke seluruh tubuh Fabian hingga pandangannya semakin menuju ke bawah tubuh pria itu. Tubuhnya seketika bergetar kala menyadari betapa kekarnya tubuh pria itu.

"Ya sudah, mandi sana."

Perkataan pria itu seketika membuat Kayla tersadar bahwa apa yang ia lakukan saat ini sangat tidak bermoral. Ia menggigit bibir bawahnya sambil tertawa dalam hati.

Fabian segera melewatinya kala gadis itu memberikan sedikit ruang untuknya. Ketika ia melewati gadis itu, tanpa sengaja bahu telanjang mereka bersentuhan. Fabian tertegun. Tanpa berpikir panjang, ia langsung memasuki kamarnya yang terletak di samping kamar mandi.

Kayla langsung menutup pintu kamar mandi lalu meraba dadanya. Tak bisa berkata hingga seluruh urat nadinya menjadi tegang. "Lagi?" Tanpa disadarinya, jantungnya kembali berdegup dengan kencang.

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang