Pregnant Mom - 32

1.2K 36 3
                                    

Kayla sudah berada di atas ranjang praktek dokter kehamilan dengan silk tanktop satin baby bluenya yang terangkat ke atas hingga bagian bawah payudaranya.

Seorang dokter dengan nametag Dr. Kathleen yang memeriksa kehamilannya hari ini sedang sibuk memberi gel pelumas pada permukaan kulit perutnya agar mengurangi jumlah gesekan antara kulit gadis itu dan memudahkan dalam pemeriksaan ultrasonografi (USG). Gel ini diformulasikan khusus untuk mengirim dan memperkuat gelombang.

Setelah selesai memberinya gel pelumas, Dr. Kathleen mengambil alat USG lalu mulai memindai area perut Kayla. Dr. Kathleen tersenyum kala melihat layar USG.

"Wah, sepertinya kehamilan Bu Kayla hampir 7 minggu ya?" Dr. Kathleen terlihat antusias.

Kayla ikut menatap layar USG di sampingnya. "Sepertinya, Dok. Karena haid terakhir saya sekitar akhir oktober, kalau tidak salah."

"Ya! Sepertinya jika dihitung memang sebentar lagi akan mencapai 7 minggu. Coba Ibu lihat pada layar, kepala bayi terlihat mulai berkembang. Dan saat ini sepertinya sedang terjadi pembentukan wajah." Dr. Kathleen menunjuk layar yang menampilkan kepala bayi yang mulai terbentuk.

"Benarkah?" Kayla tersenyum senang mendengar kabar baik yang diberikan oleh Dr. Kathleen. Ia terus menatap layar USG yang menampilkan bagian dalam perutnya dengan senyuman tipis di bibirnya. Layar terlihat berwarna hitam, putih dan abu-abu.

"Seperti yang Bu Kayla lihat bahwa layar USG memiliki warna seperti black and white. Di sini saya akan menjelaskan fungsi dari layar hitam, putih, dan abu-abu yang ada di layar."

Kayla menganggukkan kepalanya. "Silakan, Dok."

"Jadi Bu Kayla. Layar hitam yang ada di layar ini memberikan gambaran air ketuban. Layar abu-abu menggambarkan jaringan yang berada di area perut seperti halnya dengan tali pusar. Dan bagian putih ini menunjukkan tulang bayi. Walau di sini tulang bayi belum terlihat jelas." Sambil terus menunjuk layar USG, Dr. Kathleen menjelaskan arti dari setiap warna yang berada di layar itu.

"Bagaimana dengan kondisi bayinya, Dok? Apa terlihat baik-baik saja?" sembari memerhatikan penjelasan Dr. Kathleen, Kayla juga penasaran akan kondisi bayi di dalam perutnya yang masih dalam tahap perkembangan itu.

"Tentu! Dia berkembang dengan baik."

Gadis itu menghela napas lega. "Syukurlah."

"Selamat, Bu. Atas kehamilannya." Perawat yang berada di sekitar Dr. Kathleen membuka suaranya.

"Terima kasih. Bagaimana, Dok, apa pemeriksaan saya sudah selesai?"

Dr. Kathleen menganggukkan kepalanya. "Setelah ini saya akan memberikan hasil rekam USG Bu Kayla, ya. Tunggu sebentar."

"Baik, Dok."

"Ah, ya. Saran saya Bu Kayla harus makan yang teratur karena sekarang asupan gizi yang Bu Kayla peroleh juga akan terbagi dengan sang buah hati. Jadi jangan lupa untuk makan makanan bergizi ya."

"Baik, Dok."

"Dan yang terakhir. Ini pesan untuk Bu Kayla dan pasangan."

"Iya, Dok?" Kayla sedikit khawatir saat mendengar Dr. Kathleen ingin memberinya amanah.

"Tidak usah terkejut." Dr. Kathleen terkekeh lalu melanjutkan perkataannya. "Jadi seperti ini. Karena kandungan Bu Kayla masih dini, sebaiknya kurangi berhubungan badan dengan pasangan, karena akan mengganggu perkembangan bayi. Bahkan bisa terjadi hal yang tak mengenakkan. Atau bahkan keguguran."

Ah, hampir saja. Kayla pikir Dr. Kathleen akan mengatakan hal yang aneh padanya. Gadis itu menghela napas lega.

"Baik, Dok. Akan saya sampaikan dengan Kakak."

TemptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang