Chapter 2

36 4 3
                                    

Seminggu kemudian

Libur semester ganjil telah berakhir dan kini tibalah untuk menjalankan semester genap.

Runa tak kenal siapapun di sekolah itu, tapi tidak masalah baginya karena menurutnya teman tidak terlalu penting. Karena tak tahu harus melakukan apa jadi dia lebih memilih untuk melihat-lihat setiap mading. Awalnya ia hanya iseng saja ingin membaca salah satu artikel yang terpasang di sana namun, tanpa diduga-duga ia justru menemukan hal yang menarik.

Sebuah artikel yang hampir seluruh bagiannya ditutupi oleh beberapa poster pemilihan duta dan semacamnya  begitu menarik perhatian seorang Aruna nur asifa. Dengan cekatan ia langsung menyingkirkan poster-poster yang menghalangi artikel tersebut bahkan tak tanggung-tanggung ia merobek dan membuang semua poster yang menghalangi ke tempat sampah.

"Dalang dari ledakan bom" gumamnya setelah membaca tajuk utama dari artikel tersebut. Ia kemudian mulai membaca artikel tersebut dari awal hingga akhir.

"Siapa organisasi red tail ini?" Pikirnya.

Ia lantas melihat kapan artikel itu  dicetak dan ternyata artikel tersebut dicetak setahun lalu tepatnya pada april 2021 oleh tim klub jurnalistik.

Runa lantas kembali menyingkirkan  beberapa kertas yang terpasang di mading dan mencoba mencari artikel lain tentang organisasi red tail sayangnya ia tak menemukan artikel  lainnya yang membahas mengenai organisasi itu.

"Sayang banget gak ada artikel lain yang ngebahas tentang organisasi Red Tail lagi" runa lalu menjauhkan diri dari mading dan berencana pergi menuju kelasnya akan tetapi, ia tiba-tiba ditabrak oleh seseorang dari arah belakang.

Brughh!

"Auh!" Runa meringis lantaran ia jatuh menghadap ke depan dengan posisi lutut di depan.

"Eh sorry banget yah gue gak sengaja, sumpah" kata orang yang menabraknya

"Sini gue bantuin"  orang itu menawarkan bantuan.

"Lo baik-baik aja kan?" Tanyanya kemudian.

"Hmm, iya" jawab runa singkat

"Syukur deh! Sekali maaf yahh" setelah mengatakan maaf untuk yang kesekian kali gadis itu kemudian pergi meninggalkan runa. Meski tidak melihat jelas wajahnya, tapi ia bisa membaca nama yang ada di name tag gadis itu. "Pangrum" gumamnya sebelum melanjutkan langkah menuju ruang kelas XI IPA 1.

***

Dengan langkah yang sedikit tertatih runa memasuki kelasnya. Ia bingung harus duduk di mana apalagi teman sekelasnya terkesan cuek padanya.

"Duh tempat duduk gue di mana lagi" gumamnya.

"Eh runa lo ngapain di sini" tanya salah seorang siswa yang baru masuk.

"Jane kok lo ada di sini?" Runa bertanya balik.

"Ini kelas gue" jawab jane

"Owh, tunggu apa jangan-jangan kita sekelas" tebaknya dan runa hanya mengangguk.

"Dia siapa?" Tanya putri yang baru datang.

"Anak baru" jawab jane sementara putri hanya diam. Ia nampak tak bersemangat menyambut kehadiran runa.

"Sini ikut gue" jane mengajak runa menuju tempat duduknya."Ini bangku lo" runa hanya bisa tersenyum saat lagi-lagi mendapat bantuan dari jane.

THE RED TAIL  II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang