Chapter 35

17 2 0
                                    

"Iya aku paham. Serahkan saja semuanya kepadaku dan aku jamin mereka tidak akan berbuat yang macam-macam lagi" setelah selesai berbicara di telepon bu Nara langsung mematikan sambungannya dan bergegas memasuki ruang replika.

"Baik mari kita lihat apa saja yang ada di dalam ruangan ini" bu Nara melihat keseluruh penjuru ruangan.

"Bagiku tempat ini sama saja seperti markas RED TAIL yang sebelumnya" pikirnya. Matanya lalu menyipit ke arah papan tulis yang tertutup oleh kain.

Ia lalu menyibak kain tersebut, satu alisnya kemudian tertaut dengan sempurna. "Rupanya  ini rencana mereka, tapi sayangnya semua rencana yang sudah mereka susun harus mengalami kegagalan" bu Nara menyunggingkan senyumnya. Ia pun hendak pergi dari tempat itu, namun ia merasa ada yang janggal. Bu Nara sadar akan kamera tersembunyi, terpasang di sudut ruangan.

Sementara itu di tempat yang berbeda pula terlihat Ruth, Elsa, Aila dan Amanda yang sedang mengintai bu Nara. "Kenapa arah pandang bu Nara tertuju ke kamera? Jangan-jangan bu Nara tau lagi kalau kita semua lagi memata-matai dia" Elsa jadi panik sendiri.

"Sepertinya bukan, coba kalian lihat ke layar sekarang" Aila menunjuk ke layar komputer. Bu Nara terlihat sedang menelepon seseorang lalu buru-buru pergi seolah-olah ada hal mendesak yang harus segera ia kerjakan.

"Dia pasti udah mau pergi ke acara peresmian laboratorium farmasi milik bu Niar" tebak Ruth.

"Kalau begitu ini waktunya untuk menjalankan rencana kita" semua pasang mata lantas tertuju kepada Amanda yang saat ini tengah tersenyum penuh percaya diri.

Flashback on

"Gak ada salahnya kan untuk mencoba lagi. Mungkin aja kali ini kalian semua akan berhasil menghentikan rencana kedua perempuan jahat itu" Amanda mencoba meyakinkan para anggota Organisasi RED TAIL.

"Tapi apa yang harus kita lakukan supaya bisa menang?" tanya Renald karena pada rencana sebelumnya mereka kalah telak.

"Kita harus bersatu dan gue yakin dengan bersatunya kita semua, maka kemenangan ada di depan mata" Amanda sangat yakin.

"Aku setuju sama kak Amanda. Dulu kita kita cuman bertujuh, tapi sekarang kita bertiga belas dan itu berarti ada lebih banyak tangan untuk membantu" Aila juga mencoba untuk menyakinkan teman-temannya lagi.

"Oke gue setuju sama kalian berdua dan gue juga percaya gak ada salahnya untuk mencoba melawan kedua perempuan jahat itu lagi, tapi saat ini kita gak punya rencana apapun" ungkap Ruth. Ia sudah kehabisan ide.

"Gue ada ide dan mungkin ide dari gue bisa sedikit membantu kalian, tapi untuk itu kita semua harus saling bekerja sama dan mengesampingkan ego masing-masing" Amanda memberi usulan.

Semua yang hadir di pertemuan itu hanya bisa saling melempar pandang ke arah satu sama lain. Mereka berharap semoga ide dari Amanda mampu membantu mereka keluar dari masalah.

Flashback off

"Tim B sama tim C udah bergerak dari tadi dan sekarang giliran kita" kata Ruth. Elsa lantas tersenyum dengan kedua tangan yang terlipat di dada. "Sekarang waktunya bagi tim A alias tim inti untuk beraksi"

***

Dira, Art, Ify dan Dilon telah berhasil  menyusup masuk ke area gedung laboratorium farmasi milik bu Niar.

"Kita udah berhasil ngelewatin pagar listrik yang ada di depan, tapi gimana caranya kita ngelewatin penjaga yang lagi ngejaga pintu masuk" bingung Dira.

THE RED TAIL  II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang