Chapter 28

20 1 0
                                    

Siang harinya, Runa terlihat sedang berjalan-jalan di sekitar asrama, sudah terhitung seminggu lebih sejak mereka di rumahkan lantaran kelas 12 saat ini tengah melaksanakan ujian kelulusan. Namun, sejak tiga hari terakhir entah kenapa Runa terus saja memimpikan hal-hal aneh bahkan tak jarang ia melihat bayangan-bayangan aneh di kepalanya seperti sebuah kilas balik.

"Kenapa gue selalu ngerasa kalau ada hal penting yang harus gue lakukan, tapi gue gak tahu hal penting apa itu?" Runa menggigit kuku jarinya. Ia merasa frustasi karena kesulitan untuk mengingat sesuatu.

Hp nya kemudian berdering dan ia melihat ada panggilan masuk dari ibunya. Ia lantas mengangkat panggilan tersebut.

"Runa apa kamu sudah dapat informasi tentang kakakmu" tanya ibunya di seberang sana.

Dahi Runa seketika berkerut. "Ma-maksudnya?" Tanya Runa kebingungan dan bukannya memberi jawaban atas pertanyaannya tadi, ibunya justru malah membahas masalah lain.

"Jangan lupa apa tujuan kamu pindah ke sekolah itu. Pastikan kamu membawa pulang kakakmu" Setelah mengatakan semua itu, panggilannya langsung terputus.

"Bentar-bentar maksudnya apa sih" Runa lagi-lagi dibuat kebingungan.

"Kenapa mama tadi berpesan supaya aku gak ngelupain tujuanku pindah ke sekolah ini? Memangnya ada alasan di balik kepindahanku ke SMA Kharisma?" Semua pertanyaan itu berkecamuk di kepala Runa.

Salagi ia sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba saja dari arah belakang ada seseorang yang tanpa sengaja menyenggol bahunya.

"Ups, sorry gue gak sengaja" orang itu adalah Lisa, dia sebenarnya memang sengaja menyenggol bahu Runa.

"Iya gak papa" balas Runa dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

Lisa lalu pergi meninggalkan Runa namun, saat hendak menuju tangga ia dengan sengaja membuat gantungan kunci yang terpasang di ranselnya bergerak-gerak hingga menimbulkan suara dentingan kecil dan hal itu berhasil menarik perhatian Runa.

"Wait..itu kan" Runa merasa seperti pernah melihat gantungan kunci itu sebelumnya, tapi kapan? Tiba-tiba sebuah kilas balik muncul di kepalanya. Ia melihat dirinya tengah membungkuk untuk mengambil sebuah kalung berbentuk mahkota di lapangan, lalu ada kilas balik di mana ia sempat berpapasan dengan Ify dan melihat cincin yang ada di jarinya dan terakhir ia melihat Elsa bersama dengan Tiffani, keduanya tengah asyik mengobrol di perpustakaan dan mereka juga mengenakan aksesoris yang sama, yakni anting dan gelang berornamen mahkota. Tapi semua kilas balik itu hanya berupa bayangan-bayangan buram dan ia sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas seperti apa rupa mereka.

Runa kemudian tersadar dan semua kilas balik tadi perlahan memudar. Kepala Runa lagi-lagi terasa sakit seperti ada sesuatu yang menusuk-nusuk kepalanya dari dalam.

"Sebentar, semua yang aku lihat barusan itu apa?" Kata Runa dengan nafas yang tesenggal-senggal.

"Pasti ada sesuatu yang aku lupakan dan aku yakin banget tentang itu. Tapi yang jadi pertanyaannya di sini adalah hal penting apa yang sudah aku lupain" Runa memukul-mukul kepalanya beberapa kali berharapa agar ia bisa mengingat sesuatu namun, nihil usahanya justru tak membuahkan hasil.

"Gue harus cari tahu apa sebenarnya alasan kepindahan gue ke sini dan siapa orang-orang yang selalu muncul di bayangan gue" Runa bertekad mencari tahu. Ia kemudian pergi dari tempat itu sementara dari balik tangga terlihat Lisa, Ify dan Aila yang sedang memantau pergerakannya.

"Menurut kalian ingatan Runa bakal balik lagi?" Tanya Lisa.

"I don't know" Aila menggidikkan bahunya pelan.

THE RED TAIL  II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang